Warning for little mature content, be wise.
This parts is full of answers from
all the plans and theory so far.Harusnya Yunhee merasa lega bawasannya Yunki benar-benar menerima permintaannya. Mungkin memang tak ada jalan lain selain itu, atau mungkin juga alasan lainnya seperti memang Yunki itu masih mencintainya teramat sangat. Tetapi, sialnya ketika Seokjin datang dan membebaskan Ryu dalam seketika. Membuatnya khawatir dan berpikir ulang. Berpikir bahwa Seokjin dan anggota Kejaksaan tengah bekerja sama. Dan yang ia takutkan saat ini adalah jika Seokjin dan lainnya merupakan musuh dan hambatannya sekarang. Dan termasuk juga, jika Ryu dimanfaatkan oleh rekan kerjanya sendiri. Semua terlalu penuh dengan praduga abu hingga membuatnya pening sendiri.
Kecurigaan itu semakin menjadi-jadi saat ia dengan tenangnya tengah menyusuri lorong Kejaksaan dan bergegas untuk meninggalkan tempat itu. Tetapi di belakang, ia merasakan bahwa ada seseorang yang tengah mengikutinya. Perlahan, setapak demi setapak. Namun kala ia menoleh dan memeriksa. Tidak ada apapun selain bentangan ubin. Benar-benar tidak beres, firasatnya tidak pernah salah. Dan tentu itu membuat wanita Bae meningkatkan kewaspadaannya.
Tepat ketika berada di belokan dan perpotongan bilik, Yunhee memilih untuk mempercepat langkahnya saat ia kembali mendengar derap langkah di belakangnya. Dan seketika itu pula tangannya ditarik oleh seseorang lalu dibawa masuk ke dalam salah satu ruangan dekat belokan dinding itu. Dan berakhir punggungnya di pojokkan pada pintu. Dikungkung dengan sebelah lengan yang kuat menopang. Bersamaan dengan helaan napas yang tampak memburu dan juga tatapan yang begitu tajam mengintimidasi.
Untuk beberapa menit, hanya ada interaksi sepasang tatapan mata yang sialnya masih bersinergi dengan sempurna. Tidak ada suara apapun. Setelah beberapa saat, wanita Bae baru membuka suaranya dan bertanya. "Apa yang kau lakukan, Taehyung-ssi?"
Taehyung meneguk salivanya kasar, masih dengan napas memburu hanya menatap Yunhee tajam dengan wajah datar dan dinginnya. Wanita Bae yang tidak mengerti maksud Taehyung hanya menatapnya dengan air muka heran. Lambat laun ia pun pada akhirnya kembali melontarkan pertanyaan keduanya. "Aku sedang tidak ada waktu untuk menebak isi kepalamu dan juga tujuanmu membawaku ke sini. Jadi, aku pamit dulu." sambungnya sambil perlahan melepaskan tangan Taehyung yang sebelumnya berada di dinding pintu dan mengunci pergerakannya.
Punggung Yunhee sudah berbalik, dan tangannya sudah siap untuk memutar knop pintu itu. Tetapi lagi dan lagi, tangan Taehyung dengan tidak tahu dirinya malah memegang pundaknya kembali dan membalikkannya. Membuatnya menatap sepasang jelaga dingin itu kembali. Dan sialnya, kini jarak keduanya hanya terpaut beberapa inci saja. Tetapi tidak dapat dipungkiri jika Taehyung begitu harum. Sejenak Yunhee dibuat terkesima sesaat dengan aroma yang melekat pada pria bermarga Derward itu.
"Apa yang kau lakukan, Taehyung-ssi. Bukankah sedari awal kau terlihat tidak menyukaiku, lalu apa ini?" tanya Yunhee dengan heran. Bukannya mendapatkan jawaban, Taehyung malah mendekatkan wajahnya dan menyatukan kedua bibir mereka. Mencium Yunhee dengan tiba-tiba yang membuat pemilik ranum tipis itu membolakan matanya. Tangan kiri Taehyung bergerak ke belakang leher wanita Bae, mendorongnya ke depan—guna mendapatkan esensi ciuman yang lebih intens memabukkan.
Sedangkan Yunhee ingin melepas tautan keduanya dengan menjauhkan bibirnya dan memukul dada Taehyung sekilas. Tetapi dengan cergas Taehyung malah menarik pinggang rampingnya, dan membuat jarak keduanya terkikis habis. Melumat beberapa kali dengan lembut, walaupun terkesan terburu-buru dan serampangan hingga hanya embusan napas yang terdengar begitu kasar dan lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The lethe ✔️
FanficSeteguh dan sekuat apa keyakinan itu berpijak di antara kerasnya batu, suatu saat pasti juga akan jatuh, atau mungkin tergelincir dan meragu. Kembali lagi, semuanya tidak ada yang pasti dan bertahan lama. Dunia punya porosnya sendiri, untuk selalu b...