Eᴘɪsᴏᴅᴇ 02%

4.7K 489 76
                                    

▪️▫️▪️

"Aissh! Tidak terjadi apa-apa hyung. Cepat katakan padaku, siapa dia?"

"Rahasia!" ucapnya meninggalkan Jungkook.

Dia akan beranjak dari kursinya menuju ruangan yang biasa dia gunakan untuk mempersiapkan dirinya sebelum naik ke panggung, namun langkahnya sejenak terhenti saat ponsel dalam kantongnya bergetar. Hanya sebuah pesan singkat dari seseorang yang sangat dia kenal.

Tuan Kang
Pukul 10, Hotel Jisaeng, kamar 607.

Dia menghela napasnya kasar seraya kembali mengantongi ponselnya dan menuju sebuah ruangan untuknya mempersiapkan diri. Tak lama dia berada di ruangan itu hanya sekitar lima belas menit hingga dia memutuskan untuk keluar menemui pemilik bar. Yoongi.

"Hyung, sepertinya aku tidak bisa mengisi sampai selesai. Aku ada pekerjaan lain hari ini."

Seseorang yang bernama Yoongi itu pun mengernyitkan alisnya. Pasalnya dia tahu orang yang di hadapannya itu sudah bekerja di dua tempat dalam sehari. Dan sekarang dia mengatakan bekerja lagi di tempat lain. Memangnya seberapa besar uang yang dia butuhkan sampai dia bekerja sangat keras.

"Pekerjaan apa? Kau tidak pernah cerita padaku. Aku tahu paruh waktumu di cafe temanmu, lalu disini. Pekerjaan lain mana lagi?" sidik Yoongi.

"Umm...hanyaㅡ bertemu seseorang hyung," ucapnya.

"Baiklah, tapi jangan lupa saat kau ada waktu luang, gunakanlah untuk istirahat." Yoongi menyodorkan segelas orange juice pada Jungkook.

"Aku mengerti hyung, terima kasih. Kau memang hyung terbaikku!" Jungkook menampilkan gigi kelincinya dan mengacungkan kedua jempolnya.

"Bersiaplah, sebentar lagi giliranmu."

"Ok, boss!" Jungkook meninggalkan Yoongi menuju kursi kecil di sebuah sudut tak jauh dari panggung tempatnya bernyanyi. Hingga setelah menunggu sekitar sepuluh menit tibalah giliran Jungkook. Dan seperti biasa sorak penonton selalu terdengar saat suara lembutnya kembali menyapa pendengaran. Kadang dia akan bernyanyi bersama band pengiring ataupun dia akan tampil bersama petikan dawai gitarnya.

Dia mulai menyanyikan lagu demi lagu dengan indah. Karena wajahnya yang tampan cenderung manis hingga tak jarang banyak orang yang tertarik hingga menanyakan nomor ponsel JK pada sang pemilik bar. Namun layaknya seorang manager, Yoongi tidak semudah itu memberikan nomor ponsel JK pada sembarangan orang, apalagi pria hidung belang ataupun seorang tante genit yang haus belaian.

"Aku sudah sering bertanya padamu, sampai kapan kau akan memberiku nomor ponselnya?" tanya salah seorang pelanggan yang tengah duduk di bar lounge. Menikmati minumannya, bukan lagi gelas sloki melainkan satu botol dia menikmati minumannya. Dia pun sudah tampak sedikit mabuk.

"Kau harus berhenti jadi pria hidung belang barulah aku akan memberikan nomor ponselnya," jawab Yoongi datar.

Dan orang itu hanya menghela napasnya kasar mendengar jawaban yang sering dia dengar dari pemilik bar itu. Entah sudah berapa kali orang itu datang ke bar itu hanya untuk meminta nomor ponsel JK. Akan tetapi memintanya sebanyak apapun Yoongi pasti menolaknya. Hingga tak lama orang itu pun meninggalkan bar Yoongi.

Jungkook sudah selesai dengan tugasnya. Akan tetapi dia tidak sampai larut seperti biasanya, karena pesan yang tadi dia terima. Dia harus ke sebuah tempat melanjutkan pekerjaan ketiganya di hari itu.

RED WINE ON THE SWEET LIPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang