ᴇᴘɪsᴏᴅᴇ 01%

6K 456 58
                                    

▪️▫️▪️

Tampak seseorang masih terlelap kala satu sosok lainnya meninggalkannya dalam sebuah kamar yang cukup besar. Dia masih bergumul dengan selimut berwarna putihnya. Tirainya pun dibiarkan tidak terbuka oleh seseorang yang lebih dulu meninggalkannya, agar sosok itu melanjutkan tidurnya sampai dia terbangun dengan sendirinya.

Hingga sekitar pukul 9, mulai terlihat ada pergerakan di bawah selimut. Dengan cepat dia pun menurunkan selimut yang menutupi sebagian besar tubuhnya. Mengerjap perlahan, hingga akhirnya dia pun terjengat saat menyadari bahwa dia berada di ruang yang asing baginya. Seperti...sebuah kamar hotel.

Dia memijat pelan kedua pelipisnya saat merasakan sedikit pusing seraya mengingat kejadian di hari sebelumnya.

"Agh! Aku mabuk lagi rupanya." Orang itu masih memijat pelan pelipisnya. Matanya menelisik seluruh ruangan, mencari seseorang yang mungkin membawanya. Namun nyatanya nihil. Tidak ada jejak di sana.

"Hampir setiap kali aku mabuk, selalu berakhir di sebuah kamar hotel. Sebenarnya apa yang kulakukan?"

Setidaknya itu terjadi satu bulan terakhir ini. Akhirnya dia pun memutuskan untuk turun dari tempat tidurnya. Menuju ke sebuah kamar mandi tak jauh dari sana dan membersihkan dirinya. Setelah hampir lima belas menit, akhirnya dia pun siap meninggalkan kamar hotel itu.

Dalam langkah pelan perjalanannya menuju lobby, ponselnya berdering, dan hanya sebuah nomor saja sudah membuatnya panik. Pasalnya itu adalah nomor sebuah rumah sakit di kotanya.

"Ya? Jungkook disini. Ada apa?"

"Ibu Anda, baru saja pingsan. Apa Anda bisa datang ke rumah sakit sekarang?"

"Eomma? Baiklah, aku akan kesan sekarang. Terima kasih suster."

Setelah menutup teleponnya dia mempercepat langkahnya meninggalkan. Karena dia terburu-buru, dia tidak lagi memperhatikan jalan, hingga...

Brukk

Tanpa sengaja dia menabrak seseorang. Kalau dilihat dari usia, mungkin selisihnya dua atau tiga tahun diatasnya.

"Maaf, aku tidak sengaja. Aku terburu-buru permisi," ucapnya seraya menundukkan kepalanya.

"Hmmm...tidak perlu meminta maaf karena aku baik-baik saja."

"Sekali lagi maaf. Kalau begitu saya permisi," pamitnya meninggalkan sosok itu. Sosok yang kemudian tersenyum saat melihat orang itu pergi.

"Baru saja aku membawakanmu bubur, kau sudah pergi saja," gumamnya. Dia pun menuju meja receptionist seraya meletakkan dua kotak bubur di meja tinggi tempatnya bertumpu.

"Checkout, VIP-1230"

"Baik, tuan."

Setelah mengurus semuanya orang itu pun meninggalkan hotel untuk memulai rutinitasnya sehari-hari, bekerja sebagai CEO.

▪️

"Apa yang terjadi pada eomma dokter?"

"Sepertinya terlalu banyak pikiran. Hingga tekanan darahnya pun turun drastis dan yah, seperti yang kau suster sampaikan padamu, ibumu pingsan. Tapi jangan khawatir, kondisinya sudah stabil sekarang."

"Terima kasih, dokter. Aku akan menemui eomma sekarang," ucapnya meninggalkan ruangan sang dokter.

Jungkook melangkah pelan menuju kamar perawatan sang eomma. Tampak berhenti sejenak di depan pintu kamar sang eomma. Menghela napasnya pelan dan mulai menghiasi wajahnya dengan senyuman dan setelahnya dia menggeser pintu kamar perawatan sang eomma. Melihat seseorang muncul dari balik pintu, wanita yang sedang menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang langsung menoleh dan memberikan senyumannya pada sang putera.

RED WINE ON THE SWEET LIPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang