Sinar matahari yang masuk dari sela sela jendela kamar dengan nuansa coklat ini menyinari seisi ruangan.
Pagi yang cerah menyambut seorang laki laki tinggi ini dengan hangat, pagi yang selalu membuat matteo bersyukur oleh tuhan karena masih di beri nafas. Matteo sangat berharap bahwa semesta mau menerima matteo dengan segala kekurangannya.
"ayo matteo semangat"
"gw yakin ucapan mamah kemarin karena dia marah aja sama lo"
"jangan di ambil pusing ya?" ucap matteo menyemangati diri sendiri.
Matteo. Pagi agatha !! Kamu udah bangun?
Agatha.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku baru bangun matteo Kamu ko bangun cepet banget si 😠 Udah ah aku mau tidur lagi ngantuk.
Matteo. Astaga. Agatha..
Agatha. Kenapa matteo? Sejelek itukah aku baru bangun tidur????
Matteo. Cantik. Bodoh Ayo sarapan bareng Aku baru di kasih uang sama ka gibran.. Otw ya..
Agatha AYOOOO AKU TUNGGU DI TAMAN!! hati hati matteo.
Setelah turun dari kamarnya, matteo melihat mamahnya papahnya ka gibran dan ka jay sedang makan bersama di meja makan seperti biasa.
'shit ko gw ga di panggil juga'
Matteo pun mencoba tidak memperdulikan mereka yang seperti keluarga bahagia tanpa dirinya.
"teo, lu mau kemana?" panggil gibran melihat matteo pagi pagi sudah keluar rumah.
"keluar" ucapnya.
"loh ga sarapan dulu? Lo belom makan nanti sakit lagi" tanya gibran sekali lagi.
"ga ka, sarapan diluar"
"ck, ngerepotin" ucap vania sang ibunda.
"udah lah gibran kalau dia gamau gausa, berisik" ucap yuniar.
"teo juga ga berharap sarapan bareng kalian ko." ucapnya sambil mengikat tali sepatu.
"kami juga ga sudi kamu duduk se meja dengan kami!" ucap vania. Sambil memotong daging steak di hadapannya..
"mahhh.."
"loh kenapa jay, kamu sudi emang duduk deket deket anak yang ga berguna?" lanjutnya..
