matt [4]

24 6 14
                                    

"MASYA ALLAH ABRAR BANGUN INI UDAH SIANG BANGUN!!!"ucap bu chika yang dari tadi menggoyang goyangkan badan milik abrar

"bu anak mu yang ganteng lg mengisi daya bu" ucap abrar dengan lemah lesuh.

"gabisa gini nih matteo, cepet tolong ambilin ibu air" ucap bu chika di beri anggukan oleh matteo sambil tertawa.

"IYA IYA INI BANGUN IBUKU"

"udah cepet mandi brar ayo kesekolah" ucap matteo yang sedari tadi sudah siap dengan seragamnya.

"ASTAGA IBU! INI MASIH JAM 5 PAGI, SIANG DARI MANANYA???" teriak abrar sehabis melihat jam di dinding kamarnya.

"ya lo bangun emang harus jam segini bodoh!"

"kan 5 menit lagi bisa gw tidur teo!" ucap abrar dengan mulut monyongnya.

"telat udh cepet mandi gw mau kelarin tugas fisika dulu." ucap matteo duduk di meja belajar milik abrar.

Matteo yang sedang asik mengerjakan tugas fisikanya tiba tiba terhenti saat ia tidak sengaja melihat foto kelurga milik abrar.

Disana ada keluarga kecil yang sedang berada di pasar malam. Foto dengan background bianglala dan ada bu chika ayah abrar dan abrar sendiri waktu kecil. Abrar sedang memegang cotton candy ditangannya sambil di gendong oleh sang ayah. Dan bu chika yang sedang tersenyum lebar di foto itu.

'kalau aja gw punya foto keluarga kaya gini'

Hal itu mengingatkan matteo dengan kejadian di masa kecil. Dimana ia dan kelurganya sedang berjalan jalan di sebuah mall di jakarta saat ulang tahun ka jay umur 9 tahun.

Hanya matteo yang tidak di ajak berfoto..

"udah kali mandangin muka abang ganteng itu" ucap abrar yang tiba tiba datang entah dari mana.

"bego, gw dari toilet lah" ucap abrar pada author.

(loh ko ke author?)

"kaget gw"

"udah yu ah jalan lo dah kelarkan?" ucap abrar sambil berjalan ke arah pintu kamar disusul oleh matteo

"bu abrar sama matteo jalan dulu."

----

"mat gw liat fisika dong!" ucap abrar pada matteo.

"dih kata lo kemaren udahan"

"belom ternyata sini cepetan!" ucap abrar menarik buku matteo dengan sangat cepat.

"gw tinggal ke toilet y"

Matteo segara keluar kelas untuk ke kamar mandi sekolah.

Namun langkahnya terhenti setelah melihat sesuatu di koridor sekolah. Saat melihat jay dan agatha yang sedang berjalan di koridor menuju ruang osis.

Matteo malihat senyuman agatha yang begitu manis senyuman yang membuatnya ingin hidup. Senyuman yang selalu membuat matteo seperti pulang kerumah yang penuh kehangatan. Namun senyuman itu bukan untuknya.

Matteo masih mencoba untuk positif thinking melihat itu semua. Mungkin memang ada sesuatu yang lucu yang mereka bahas.

'ta kalau kamu pergi juga dari aku, aku punya siapa lagi?'

---

Jam istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Matteo masih setia menunggu agatha di depan ruangan osis.

"hai matt" ucap salah satu siswi yang melihat matteo menunggu di depan pintu.

"nih buat lo" siswi itu memberi matteo 5 bungkus coklat silverqueen, setelah memberi coklat itu siswi itu langsung pergi entah kemana membuat matteo kebingungan setengah mati.

marzenie || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang