matt [5]

33 7 15
                                    

Ketegangan merasuki seluruh ruangan bernuansa coklat ini. Hawa yang sangat dingin entah berasal dari mana, merinding itu yang gibra rasakan.

"plis plis plisss"

"OKEEEE SORRY KA GIBRAN!!"

"AHHHHH ANJIRRRRRR!!!!"

Ruangan itu ramai oleh suara matteo dan gibran yang sedari tadi bermain kartu uno. Saat matteo sedang istirahat gibran tiba tiba masuk ke kamar matteo untuk mengajak bermain kartu uno.

"ambil lah ka jangan curang loh" ucap matteo tidak mau kalah.
"itung, ini +4 nya ada 3 berarti 12 kartu tambah 2+ nya 3 berarti 18 kartu ka gibran ambil" tambahnya.

"iya gw juga bisa ngitung kali" permainan uno terus menerus berlanjut sampai 5 ronde.

"ah gila matteo gamau main lagi gw lah" ucap gibran. Melihat kartunya sangat sangat apes.

"santai aja kali" ucap matteo

"SIAPA YANG NARO KOLOR DI MEJA BELAJAR GW?!!" ucap jay mendobrak kamar matteo secara brutal.

"astaga kaget"

"kaget gila"

"INI SIAPA YANG NARO?!"

"g-gw jay gw" gibran langsung mengkat tangan nya dengan cepat sebetulnya ragu tapi kalau tidak jujur jay bisa lebih galak dari ini.

"gw dah bilang sama lo ka, jangan naro kolor sembarangan, lo tau kan itu kolor abis di pake kumannya banyak?" ucap jay dengan tatapan yang sangat tajam menatap gibran sang pelaku.

"iya ini gw beresin sini sini, kamar lo gw beresin sekalian" ucap gibran dengan patuh lalu keluar menuju kamar gibran.

Kini tinggal hanya jay dan matteo yang berada di ruangan ini. Canggung. Banyak sekali hal yang ingin matteo tanyakan pada jay, namun semuanya harus di pendam dan disimpan kembali setelah melihat setuasi bahwa matteo hanya teman agatha.

"mau main?" tanya matteo pada jay.

Tanpa banyak bicara jay langsung duduk di depan matteo dan membagikan kartu uno tersebut.

"osis gimana ka?"

"baik"

"Un sbntar lagi kan?"

"iya"

"lancar semua persiapan un?"

"lancar"

"jalan sama agatha kemarin lancar?"

"lanc--" jay langsung menatap matteo dengan tatapan bingung. Matteo melihatnya? Dimana?

"liat gw pas mau keluar gerbang" ucap matteo.

"gw nyari bahan dek----"

"tau" potong matteo sambil melihat kartu kartu didepannya.

"biru keluarin ka,Gada? No 4 juga gada?" tanya matteo

"iya"

"mat gw nyari bahan dekor doang" ucap jay meyakinkan matteo dengan sangat amat jelas.

"pelukan?" ucap matteo yang masih sibuk melihat kartu karu di depannya

"ha?"

"udah dulu ka gw ada janji sama agatha" ucap matteo berdiri mengambil jaketnya.

"jangan marah sama agatha" ucap jay menahan tangan matteo.

"tenang ka, agatha cewe gw. Gakan gw marah sama dia." ucap matteo lalu pergi meninggalkan jay sendirian.

'cewe lo?haha' gumam jay.

marzenie || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang