matt [10]

23 4 5
                                    

Dan aku terdiam
Mengapa pemikiran tentang menyerah begitu menyenangkan?

Kamu.. Telah kehilangan artikah?

---------------------------------------------------------

Agatha menatap kosong lurus ke depan, dengan rambut yang sudah entah kemana arahanya, pakaian yang berlumuran darah. Dan mata yang begitu sembab membengkak.. Agatha sudah tidak tahu lagi harus bagaimana entah apa yang harus ia lakukan sekarang.

Memikirkan bagaimana jadinya hari hari tanpa matteo? Bagaimana jadinya satu hari tanpa bertemu matteo? Tidak. Agatha harus menepis jauh pikiran kotor yang seharusnya tidak akan terjadi padanya atau matteo.

"gat, makan dulu yuk? Lo belom makan dari sore" ucap abrar yang melihat agatha sudah kacau entah apa bentuknya.

Tidak ada respon. Agatha masih duduk terdiam lemas.

"ayo gat, lo jangan kaya gini, matteo pasti juga gak sukaa liat lo kaya gini gat, lo tau kan dia paling kesel kalau lo gak makan?" ucap abrar meyakinkan.

"gimana? GIMANA GUE BISA MAKAN?!! KALAU MATTEO DI DALAM SANA GAK SADAR BRAR?!"

"gimana?"

"gimana gue bisa makan tenang kalau orang yang gue JAGA MATI MATIAN MENTAL DAN FISIKNYA! DAN SEKARANG DIA NGELUKAIN DIRI NYA SENDIRI KARENA GUE?!"

"agatha.."

"gimana bisa brar? Gimana kasih tau gue"

"agatha, lo jangan berpikiran matteo bakal pergi selamanya, matteo masih ada masih disini sama kita. Kalau lo kaya gini sama aja lo udah nyerah gat"

"gue gak sekuat itu brar"

"lo minta gue untuk tetep positif thinking dengan semua yang udah kejadian hari ini? Apa gue bisa? Rasanya buat nafas sekarang aja berat banget buat gue! Gue fikir Apa gue masih pantes buat terus disini dampingin matteo? Dengan semua hal yang mereka lakuin cuma karena gue?!!" ucap agatha dengan putus asanya.

"agatha percayalah, matteo ngelakuin ini, bukan karena lo gat.. Lo bukan jadi faktor utamanya agatha"

"lo gak tau apa apa brar"

"gue capek harus di paksa kuat kuat kuat, lo gak mikir gimana capek nya nahan semuaa sakit kaya gini?!!!"

"agatha denger gue"

"gue capek brar gue capek!"

"AGATHA DENGER GUE"

"kalau emang lo merasa bersalah, tebus kesalahan lo dengan dampingin terus matteo sampai bangun nanti!"

"kalau memang lo ngerasa gak pantes dampingin matteo lo salah! Karena lo yang udah nyebab in ini semua! Jangan malah ngeluh ngeluh buang waktu gak jelas!"

"gue kecewa sama lo yang begitu gampang menyerah sama matteo!" ucap abrar meninggalkan agatha yang masih terdiam berusaha mencerna apa yang abrar ucapkan.

Benar, semua yang abrar katakan benar. Bukan ini yang seharusnya ia lakukan untuk matteo.Tapi tuhan apa harus lagi?

Saya tidak sekuat itu tuhan, saya hanya manusia, apa kali ini saya harus memaksakan diri lagi untuk kuat? Saya juga ingin mengeluh kepada seluruh orang bahwa semesta memberikan takdir yang begitu pahit untuk kehidupan saya. Tapi..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

marzenie || Park SunghoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang