LAHIR

3.3K 250 31
                                    

Hari demi hari berlalu, Minggu demi minggu terlewati. Kini sudah 1 hari lebih dari HPL Andin. Dia benar-benar takut, khawatir tapi dia juga bahagia karena putrinya akan lahir.

Ya, anaknya adalah perempuan. Dia sudah melakukan USG beberapa Minggu lalu ditemani oleh Elsa. Dan sampai kini Andin sudah tidak pernah memikirkan Al lagi, dia terlalu sibuk menyambut kedatangan putri kecilnya ke dunia. Dia sangat excited menyambut makhluk yang selama 9 bulan berada di perutnya.

Pagi ini perutnya sangat sakit, sepertinya ini kontraksi. Dia segera memberitahukan Elsa agar segera mengantarkannya ke rumah sakit.

"Aduh perutku sakit banget gimana ini" ucapnya sambil memegangi perutnya

"Yaallah gimana ini sakit banget. Apa aku mau lahiran?" Lanjutnya

"Elsa.. elsa tolong mba, Elsa!" Teriaknya memanggili nama Elsa

Elsa menuruni tangga dengan memegang handphone di tangan kanannya dengan menggunakan AirPods di kedua telinganya.

Langkah demi langkah dilewatinya, ia mendengar suara teriakan minta tolong yang tertuju padanya.

"Suara siapa minta tolong? Apa mba Andin? Dia kenapa?" Tanyanya

Dibukanya pintu kamar Andin, dia terkejut dan sangat panik melihat Andin kesakitan dengan memegang perutnya.

"Mba lo kenapa?" Tanyanya panik

"Saa.. perut mba sakit banget"jawab Andin lirih

"Yaallah gimana ini, kita kerumah sakit aja ya" ajak Elsa

"Ayo sa, kayanya mba mau lahiran" ucap andin terbata bata

"Iya oke gue pesen taksi online sebentar. Lo tarik nafas ya, gue sambil beberes pakaian dulu" ucapnya sambil menenangkan Andin

Andin masih berteriak kesakitan, rasanya seperti dia tidak kuat lagi. Elsa yang ada disampingnya bingung harus bagaimana. Dia hanya bisa mengelus punggung Andin tanda menenangkannya.

Setelah ditunggu beberapa menit akhirnya taksi online yang sudah dipesannya datang.

"Mba, taksinya udah dateng. Ayo kita langsung ke rumah sakit ya" ucap Elsa

"Aa-Ayo sa" jawab andin

Elsa menuntun Andin keluar rumah sambil membawa tas yang berisi pakaian untuknya, Andin dan bayinya.

Suhu tubuh Andin terasa sangat dingin, dan kini tubuhnya dipenuhi keringat bercucuran.

Setelah keluar rumah mereka langsung menaiki taksi tersebut dan segera menuju ke RSIA Harapan Bunda.

"Pak bisa lebih cepat? Kakak saya mau lahiran ini" ucap Elsa panik

"Iya mba ini jalannya padat banget" jawab supir taksi

"Iya pak Ayo!" Ucap Elsa

Padatnya kota Bandung pagi ini membuat Elsa sangatlah panik. Dia takut terjadi apa-apa pada kakaknya karena dilihatnya Andin sudah mulai lemah dan matanya sudah tidak terbuka lebar.

Setelah menempuh 45 menit lamanya perjalanan akhirnya mereka sampai ke RSIA Harapan Bunda. Elsa langsung memerintahkan suster membawa Andin ke Ruang bersalin dan dia menyiapkan barang barang yang dibawanya.

"Suster ambil brankar cepat. Bawa kakak saya ke Ruang bersalin" teriak Elsa

Beberapa suster berdatangan sambil membawa brankar. Digendongnya Andin yang dibantu oleh supir taksi dan diposisikan diatas brankar.

Para suster membawa Andin ke Ruang bersalin dengan segera.

"Pak, makasih ya. Ini uangnya, kembaliannya ambil saja" ucap Elsa

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang