18

9 6 0
                                    

18. Sharelock tempat cari bini









"Nasi goreng Mba Ana mau Pak ya?? enak banget beneran,"

"Atau mau sate Pak? biar saya beliin,"

"Rujak depan sekolah tuh Pak seger bener,"

Pak Agus tetap menggeleng sambil bersedekap dada membuat anak kelas mendesah kecewa. Cien menyenggol lengan Naupal kasar. "Lo si bikin dia ngambek! udah tau guru nya gitu," kesalnya.

"Kan gue cuma nanya merek celana dalemnya apa," bantah Naupal.

"Tapi dia udah bilang nggak mau kasih tau dodol. Elo sih ahh," gemas Cien.

Sementara Amantara sibuk menenangkan Inge yang sedang menangis. Pasalnya praktek fisika tuh sistem acak dan cuma dia doang yang belum ambil nilai praktek fisika, karena Naupal tiba-tiba nanya lagi merek celana dalam Pak Agus apa?

"Nggak mau tau lo harus nenangin Inge, awas ya kalo masih nggak bisa diem!" ancam Cien.

Semua anak kelas kembali ke tempat duduk masing-masing. Tinggal Naupal yang masih sibuk membujuk Pak Agus agar kembali mengambil nilai praktek fisika.

Naupal melongos malas. Susah emang kalo ada guru yang ngambekannya minta ampun.

Salah dia juga sih mancing Pak Agus, tapi kan penasan merek celana dalemnya apa, soalnya imut gitu, warna kuning.

"Terus mau Bapak apa?" tanya Naupal yang sudah kesal.

Pak Agus mendelik. "Kenapa nanya nya gitu hah?"

"Lah terus mau gimana? dibaikin udah, dikasih makan udah." katanya membuat Pak Agus tambah marah. Naupal yang sadar itu langsung merapatkan bibir takut. "Pak Agus yang baik saya minta maaf ya? pleaseee, janji nggak bakal ngulang."

"Halah mana bisa kamu nggak ngulang, sopan santunmu itu loh dimana??" cibir Pak Agus yang sudah hapal tabiat Naupal.

Naupal menghelah napas. Menoleh pada Inge yang masih menangis. "Pak saya harus gimana biar dimaafin?? kesian tuh Inge nangis mulu," tanyanya sambil menunjuk Inge di bangku depan.

Pak Agus jadi ikut melirik. Dia terdiam. Benar juga, kenapa gara-gara dia aktivitas anak murid jadi terhambat? Tak lama ia menganggukan kepala membuat anak kelas sontak bersorak heboh. "Tapi ada saratnya," ucapnya lagi membuat anak kelas mencibir.

"Sini kamu Naupal,"

Naupal mendekat. "Cariin saya istri."










🦩🦩🦩











Gilang yang sedang duduk di sofa masih sibuk menghubungi seseorang yang dari tadi tak kunjung menjawab. Dia berdecak, menoleh pada Amantara yang bersandar di bahunya.

"Junet masih nggak bisa di call. Lagian kan nggak papa aku aja yang jagain kamu," ucapnya malam itu.

Amantara menggeleng pelan. "Kamu abis basket, pasti capek." tolaknya.

Gilang melongos panjang. "Tar, nggak capek serius."

"Aku cuma demam doang Lang nggak usah lebay deh ahh," decak Amantara.

"Iya demam doang. Tapi kamu lemes gini, gimana aku nggak khawatir coba? makanya dibilang jangan banyakin minum es, tuman sih." dumel Gilang.

Amantara menghelah napas malas. Beranjak dari duduk. "Iya iya nih nggak lemes lagi. Dah sana buru pulang." usirnya namun segera Gilang tarik lagi untuk duduk di sofa.

"Apa?"

"Ha?"

"Ihh kenapa ditarik lagi sih?? dah kamu pulang aja udah!" galaknya.

Gilang mengerjap. Menatap Amantara lalu tanpa aba-aba menarik pinggangnya mendekat membuat Amantara melotot kaget.

"Lang kamu mau ngapain??"

"Ha?"

Amantara berdecak mendorong dada Gilang menjauh. "Macem-macem aku tonjok ya!" ancamnya.












🦩🦩🦩










Junet menatap datar dua orang didepannya. Mengusap rambut kasar lalu menghelah napas berat. "Kalian—"

"Kita nggak ngelakuin apa-apa Bang suer." potong Amantara yang sudah menangis. Pasalnya pas dia dan Gilang tak sengaja terbaring di sofa Junet tiba-tiba datang, alhasil mereka disangka yang tidak-tidak oleh Junet.

"Kalian—"

"Beneran Bang. Nggak kaya Abang pikirin please jangan bilang papah..."

Junet tersenyum manis. "Lo," tunjuknya pada Amantara. "Gue belum selesai ngomong nyet!"

Gilang menatap mereka bergantian. "Gue udah boleh pulang belom, Net?" tanyanya kalem.

"Astaga," Junet menganga tak habis fikir. "Lu berdua sadar nggak sih kalo kalian kayak dakjal??"

Mereka tanpa malu malah menggeleng. "Aku mah kayak princess kan ya bep?" tanya Amantara dibalas anggukan oleh Gilang.

Cukup.

Siapun tolong jemput Junet, dia udahh nggak tahan...

Siapun tolong jemput Junet, dia udahh nggak tahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Junet : ehh btw gue perlu shareloc enggak?? 😀

Tbc

yuuu ramein sabi lahh wkkw








Tata bini Lee Min Ho.

TANDA TANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang