32

9 2 0
                                    

32. Done


"Jangan balik dulu."

Cewek yang sedang duduk di bangku taman sore itu menaikan alis. "Kenapa?" bingungnya menatap heran lelaki disampingnya.

"Jangan dulu," titah cowok itu tak mau dibantah.

"Oke."

Lama mereka diam ditaman, membuat cewek polos itu makin bosan. Anantasya menoleh, duduk lebih dekat pada cowok disampingnya. "Aku bosen," adu Anantasya.

"Ada aku,"

"Tapi aku bosen,"

Cowok itu menoleh tak suka. "Bosen sama aku?" tanyanya dingin.

Anantasya bergeser menjauh, menunduk takut melihat mata tajam itu. "Bukan..." lirihnya.

"Aku bosen ditaman." lanjutnya.

Cowok disampingnya itu menghelah napas berat. Mengambil tangan mungil Anantasya sesekali mengusapnya. Melihat cewek polos itu menunduk takut membuatnya merasa bersalah. "Anan?"

"Iya?"

"Lihat aku,"

Anantasya mendongak pelan. "Aku sayang kamu, kamu tau kan?"

Anantasya membuang muka. "Tapi aku nggak bisa sama kamu,"

"Kenapa? Soal Daddy kamu kita bisa rahasiain," desak cowok itu masih mencoba meyakinkan Anantasya.

Anantasya melongos kesal. Menatap cowok disampingnya itu lelah. "Nggak bisa Lang, aku nggak bisa. Bukan cuma Daddy, tapi kamu. Kamu belum bisa lepas dia, aku nggak mau kayak gini lagi."

Gilang menatap mata Anantasya sambil mengerjap lemah, tidak ada keraguan dimata cewek itu. "Kamu mau kita udahan?"

"Iya." tutup Anantasya sore itu membuat Gilang perlahan melepaskan genggaman mereka.

🦩🦩🦩

Diparkiran sekolah, dua orang yang berdiri di samping jajaran motor itu masih diam. Anak-anak yang ingin pulang melewati mereka jadi memandang bingung.

Setelah parkiran sekolah sepi, cewek dengan sweater navy itu baru mendongakan kepala. Cowok didepannya juga berdiri dari jok motor.

"Dua hari ini kemana aja?" tanya Amantara langsung keintinya.

Gilang membuang muka. "Sakit," bohongnya.

Amantara terkekeh tak percaya, sudah ketahuan Gilang masih mau berbohong. "Bunda bilang nggak sakit." ucapnya membuat Gilang tersentak.

"Jangan terlalu dekat sama Bunda." ketus Gilang tiba-tiba.

"Kenapa? Orang itu Bundanya pacar aku, kamu pacar aku kan?"

Gilang memegang erat kunci motornya. "Tar!"

"Apa?" tantang Amantara.

Gilang menghelah napas. "Ayo pulang." ucapnya menarik tangan Amantara.

"Sesusah itu buat jelasin?"

Gilang berhenti. "Sesusah itu buat bilang kalo kamu udah capek sama aku? Sesusah itu bilang kalo kita udah nggak cocok? Kalo capek yaudah kita udahan aja Lang. Sini bilang, jangan ngeluh sama cewek lain segala." Amantara menepis tangan Gilang, menatap cowok itu dengan mata berkaca.

"Ayo kita udahan kalo itu mau kamu. Sekarang bilang sama aku. Tar kita putus, gue capek sama lo, lo ngeselin, kita udah nggak cocok. Ayo bilang sekarang!"

Gilang memejamkan mata. "Apasih Tar? Ayo kita pulang, aku anter."

"Udah dong Lang!" Amantara mengacak rambut frustasi. "Udah!"

TANDA TANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang