5

23 8 0
                                    

5. Appear







"Kiww napa tuh senyum-senyum?" goda Tomy menyenggol lengan Ragas.

Mereka bertiga sekarang masih di kelas karena basket baru selesai. Gilang yang sedang berganti baju hanya mendegus geli melihat sahabatnya itu.

"Inge." jawab Ragas cuek tanpa menoleh.

Tomy dan Gilang makin tersenyum meledek. "Ahayy pulang dari Korea makin bucin nih kayaknya,"

Lagi-lagi Ragas mengulum senyum menatap ponselnya, namun masih dengan gaya cool andalannya. Cowok itu kemudian berdiri, pamit dengan sahabatnya untuk pulang bersama Inge.

"Ingat pulang Gas, cewek lo masih dede emes!" teriak Tomy menggoda.

Setelah Ragas keluar kelas, Tomy ikut pamit. Tinggal Gilang sendiri yang masih termenung sambil memikirkan bagaimana cara memberi obat untuk Amantara, pacar kesayangannya.

Menutup pintu kelas, Gilang menyusul Amantara di ruang dance.












🦩🦩🦩













"Capek banget ya?" tanya Gilang masih sibuk mengelap keringat di dahi Amantara.

"Iya, mana sumpek banget tau. AC nya harus ditambah si asli." balas Amantara.

Gilang terkekeh. "Nyeblak dulu nggak nih?" tanyanya menaik turunkan alis menggoda.

Amantara mengangguk. "Yeay!"

"Uhh sayangnya Gilang," gemasnya mengacak rambut Amantara.

Gilang menyambar kunci motornya lalu mengandeng tangan Amantara menuju parkiran. "Duluan anak dakjal!" teriaknya pada Cien.

Amantara terkekeh. "Cii, pulang duluan nggak papa ya?"

"Yoi!"

Semenjak berkelahinya Gilang dan Junet hari itu, Amantara memutuskan segera berbaikan dengan kedua sahabatnya walaupun sebenarnya mereka tak ada masalah.

"Peluk boleh yaa??" ijin Amantara saat sudah berada di atas motor.

Gilang mendengus. "Pake ijin segala, nihh!" tariknya tangan Amantara untuk memeluknya erat.

"Ragas, kamu gimana di Korea? nggak betah yakan?? nggak ada aku sih," Amantara terkekeh sambil menopang dagunya di bahu Gilang.

Gilang terdiam. Lalu berusaha tersenyum dibalik helmnya. "Iya nggak betah. Kamu sih nggak main kesana," guraunya.

"Ya maaf. Mamah Papah belum suruh pergi sendirian,"

Gilang memejamkan mata menghelah napas pelan sambil memelankan laju motornya. "Yaudah aku pindah sini lagi aja ya?" tanyanya.

"Serah kamu dong, aku mah ikut keputusan kamu aja."

Gilang mengangguk, tersenyum kecut mengusap tangan Amantara yang memeluknya erat.










🦩🦩🦩












"Babay Ragas!"

TANDA TANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang