4

26 9 1
                                    

4. Berantem







Masih berlari ke belakang sekolah, Amantara duduk sambil mencari-cari ponselnya. Kemudian mengumpat kesal karena ponselnya tak ada.

"Lo dimana sih Lang..." Amantara memeluk kedua kakinya.

Sementara Gilang berlari tergesa-gesa kebelakang sekolah menyusul Amantara, pacarnya.

"Tar," panggilnya pelan. Berjalan mendekat saat berhasil menemukan Amantara.

"Dia balik Lang..." cicit Amantara tanpa melihat Gilang.

"Iya nggak papa," bisiknya sambil mengusap bahu Amantara.

"Terus gimana?" Amantara mendongakkan kepala dengan tatapan sendu. "Kamu gimana Lang?" tanyanya lagi.

Gilang membuang muka. Ini yang dia takutkan. "Pelan-pelan aja, pasti bisa ya?" ujarnya berusaha meyakinkan Amantara.

"Enggak mungkin bisa," lirih Amantara putus asa.

"Dicoba lagi, mau sembuh kan?"

Amantara menunduk. "Gue dapet penyakit ini dari mana sih anjing, capek banget... "







🦩🦩🦩






Ragas Anggara : Iya, kangen Inge makanya pulang.

Gilang termenung menatap ponselnya. Kemudian membuka kancing seragam sekolah dan melepas dasi. Satu sahabat satu lagi pacar, jadi ia harus gimana?

Gilang menghelah napas berat. Melempar ponselnya ke kasur lalu menyambar handuk segera mandi.










🦩🦩🦩












"Tara kenapa murung terus?" tanya Inge pada Cien.

"Nggak tau Nge, kita buat salah ya?" tanyanya juga bingung.

"Tiap kita ngedeket, Tara ngejauh." gumam Inge memandang Amantara yang duduk sendiri dibangku taman. "Eh enggak, tiap aku ngedeket." koreksinya.

"Coba kamu deketin deh Ci, mungkin sama kamu mau Taranya." lanjutnya.

Cien berdecak pelan. "Jangan gitu dong Nge, lagian nggak mungkin kan Tara marah sama lo? kali aja berantem sama Gilang." ucapnya berusaha nggak ngomelin Inge lagi, tuh sifat nggak enakan buang dulu coba.

"Tapi..." cicit Inge menunjuk seseorang berjalan menghampiri Amantara, lalu duduk disampingnya.

Cien ikut menoleh. Lah, Gilang??

"Tuh kan Taranya marah sama aku," Inge mencebikan bibir sedih.

Cien menelan ludah, mencibir dalam hati Inge yang sangat cengeng. Mengambil ponsel di dalam saku, mencari kontak Junet.

"Bang Junet?"

"Iya?"

"Mau tanya, Tara ada masalah ya? murung terus soalnya, nggak mau deket kita lagii," tanya Cien.

TANDA TANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang