Wanita perebut 💃

195 20 0
                                    

Saat ini dua sekawan itu sedang ada di kantin. Menikmati dua mangkuk bakso lengkap dengan jus mangga dan alpukat. Wajah Anya pun sudah terlihat lebih segar, bekas tamparan dari Cerill juga sudah mulai memudar.

Keduanya asik bercerita, sampai-sampai tak menyadari jika gadis berambut sebahu itu sedang memperhatikan keduanya dengan tatapan sinis.

Gadis berambut sebahu itu tak lain adalah Keyla.

Keyla menepis tangan Anya yang hendak memasukkan bakso kecil ke dalam mulutnya sambil berdecih. Akan tetapi, tak ada respon dari Anya. Gadis itu terlihat santai membuat Karin tersenyum mengejek ke arah Keyla.

Keyla mengepalkan tangannya. Gadis itu beralih mengambil jus alpukat di meja Anya lalu, menuangkannya tanpa dosa di kepala Anya.

Anya memejamkan matanya, menikmati tetesan-tetesan jus yang mengalir, tapi sepertinya Keyla semakin menjadi. Baiklah, kita tunjukkan dengan siapa dia sekarang berurusan.

"Sialan lo, Key!" Karin hendak menampar Keyla, tapi Anya memberi isyarat melalui tangannya.

Anya tersenyum, senyum yang membuat bulu kuduk Keyla merinding.

Bugh!

Anya menendang perut Keyla, membuat gadis berambut sebahu itu terpental dengan punggung yang menabrak meja dengan sangat keras. Siswa-siswi yang masih ada di kantin berteriak histeris, tapi tak ada yang berniat membantu Keyla bagaimanapun juga Keyla yang salah di sini.

Anya tersenyum iblis, senyuman yang mampu membuat lawan mati kutu. "Jangan sok-sokan mau buly gue, kalau ujung-ujungnya lo yang  bakal jatuh. Malu sendiri 'kan?" Gadis itu terkekeh kecil memandang remeh ke arah Keyla.

"Gue bakal diam kalau itu masih di atas kewajaran, tapi ngelihat sikap lo yang kekanak-kanakan buat gue makin muak. Perlu lo ketahui, gue bukan cewek lemah yang bakal diam ketika gue ditindas sama cewek gak guna kayak lo!" Anya menyunggingkan senyum miring. Senyum yang tak lain mengejek Keyla.

"Kenapa? Lo cemburu Keano pacaran sama gue? Atau ...." Gadis itu sedikit menjeda ucapannya lalu tersenyum smrik, maju beberapa langkah hingga tepat di depan wajah Keyla. "Lo takut kalah saing? Padahal di sini gue pacarnya, tapi lo yang bukan siapa-siapanya kayaknya ngebet banget. Cantik, sih, tapi sayang ... doyannya pacar orang. Upsi!" Anya mengatup bibirnya menggunakan kedua tangannya lalu, tertawa pelan.

Siswa-siswi yang ada di kantin bersorak menyemangati Anya.

'Sikat, Nya!'

'Jangan kasih kendor!'

'Musnahin aja tuh cewek, gedekk juga gue lama-lama!'

'Cewek gatel!'

'Cantik, tapi kagak punya malu. Gak, ah, babang Asep mending mundur alon-alon. Walaupun jelek gini gue juga milih-milih kali.'

Anya tersenyum penuh kemenangan.

Dev sedari tadi hanya menonton adegan itu di sudut kantin sambil bersedekap dada. Cowok berwajah tampan itu bukannya tidak mau membantu, tapi dia ingin melihat apa yang akan Anya lakukan.

Keyla berjalan ke arah Anya sambil mengepalkan tangannya. Gadis itu melayangkan tamparan di kedua pipi Anya sambil tersenyum puas.

Plak!

Plak!

Dua tamparan dari Keyla masih terlalu lemah. Baiklah, kita kasih paham. Perlahan Anya mendongak, menatap Keyla yang ngos-ngosan.

"Ini buat lo yang udah berani-beraninya nyentuh pipi gue dengan tangan kotor lo!"

Plak!

"Ini buat lo yang udah berani nyari masalah sama Anya Alexander."

Story Anya (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang