don't promise if you don't keep it [MAFIA offgun] ✨

Att Chevalier ( Rick Devil )

BANGKOK 2015

"Gun apa kau yakin akan pergi?".

"Aku yakin dengan keputusanku New, aku akan mencari tahu segalanya New".

"Tapi kau harus berjanji, jangan lupa padaku dan Pim, ini nomorku, kalau sudah sampai di Turki, kau harus kabari aku secepatnya".

"Iya New, aku titip Pim ya, dan jangan beri tahu siapa-siapa tentang ku, termasuk Pim".

"Iya Gun, aku akan menyusul mu jika sekolahku sudah selesai".

"Iya, sampai nanti New".

"Hati-hatu Gun".

TURKI  2015

Kota baru, orang baru, rumah baru, itu sering terjadi pada orang yang baru di negeri orang.

Bandara yang cukup ramai, banyak sekali orang yang sedang menunggu, dan yang akan pergi.

Tap

Tap

Tap

Bhug..

"Maaaf, aku tidak sengaja".

"Tak apa, salahku juga tidak melihat jalan".

"Mike Jhanson". Ucapnya langsung mengulurkan tangannya. aku mengangkat wajahku melihat ke arahnya dan tersenyum".

"Gun, Hmmm Gun Atthaphan". Balasku sambil membalas jabatan tangannya.

"Nama yang bagus, seperti orangnya". Aku hanya tersenyum ke arahnya .

"Hmm, kamu mau kemana?".

"Ke rumah".

"Haha..., Rumahmu dimana, aku akan mengantarmu".

"Oh, tak apa,aku biasa naik taksi".

"Nggak apa-apa kok, sekalian minta maaf yang tadi".

"Di xxxx , sepertinya saya pernah lewat di jalan situ, ayo".

Aku pun mengikuti dia sampai ke mobilnya, di berjalan hanya ada keheningan yang terjadi, seperti di kuburan saja. Dan untungnya dia membuka obrolan yang nggak penting buatku.

"Kamu dari mana?"

"Thailand".

"Apa kau, ada urusan kesini?, Atau hanya berlibur?".

"refreshing."

"Apa kamu punya kenalan disini?".

"Tidak ada".

" Ohh, gitu".

Sampailah mereka di depan pagar yang begitu tinggi, dan ada seorang penjaga yang membukakan pintu pagar untuk mereka masuk. Mike takjub akan rumah tersebut, begitu besar, megah, dan elegan.

"Ini rumah siapa?".

"Rumahku". Jawabku singkat dan ikut turun dari dalam mobilnya.

"Apa kau mau masuk?".

"Apa kau tinggal sendiri di rumah sebesar ini Gun?".

"Hemmm".

"Apa ini rumahmu, atau rumah keluarga mu?". Aku menatapnya tajam, dia pun langsung diam dan mengikutiku kedalam dan duduk.

"Ini rumahku, aku membangunnya dari umruku 17tahun".

"Wahh, hebat, apa kamu bekerja?".

"Ya, aku bekerja,  dan membantu ibuku, rumah ini ibuku dan aku yang mendesainnya".