*****
Terlihat seorang gadis yang memiliki proporsi tubuh yang mungil, dia memiliki beberapa bagian tubuh yang menonjol. Salah satunya pipi chubby miliknya.
"Aku akan pulang, lalu kabur lagi jika mereka tidak merestui aku untuk menikah dengan kekasihku, lalu aku akan menikah dengannya, hihihi." Gadis itu terkekeh sambil memegang pipinya yang tiba-tiba merasa panas, karena memikirkan dia akan menikah dengan pria pujaan hatinya.
"Kau sudah selesai berkemas, Kyungsoo?"
Gadis mungil yang dipanggil itu menengok ke depan pintu kamar kostnya, dan melihat temannya berdiri di sana.
Gadis yang dipanggil Kyungsoo itu mengangguk seraya tersenyum lebar. "Mm-hm, aku sudah selesai."
"Masih ada waktu tiga jam sebelum kau berangkat. Hmm, bagaimana jika kita berjalan-jalan lebih dulu? Mungkin sekalian kau membeli sesuatu untuk keluargamu?"
Kyungsoo berpikir sejenak, lalu mengangguk. "Ayo. Kita bermain sebentar. Aku akan bersiap."
Temannya mengangguk, "Oke. Aku akan tunggu di ruang tamu."
Setelahnya wanita itu pergi meninggalkan kamar Kyungsoo.
"Ayo, Joy! Kita berangkat. Aku akan menghabiskan seluruh uangmu hari ini. Hahaha."
Pletak!
"Yak! Kenapa kau memukul dahiku, Joy?!"
"Aku memukulmu karena ucapanmu itu. Aku tidak mau menghabiskan uangku hanya untukmu saja. Kau 'kan kaya."
"Yang kaya bukan aku tapi orangtuaku di desa. Aku hanya orang yang tak punya apa-apa di kota besar ini," bela Kyungsoo dengan merapikan poninya yang sedikit berantakan akibat jitakan manja dari temannya, Joy.
"Halah, alasanmu saja."
"Memang, ehehe."
"Ah sudahlah, ayo kita berangkat. Kau hanya punya waktu tiga jam sebelum kau pergi dan meninggalkan aku di sini sendirian." Joy mengambil tas selempangnya lalu menggandeng lengan Kyungsoo. "Aku pasti akan merindukanmu, Kyung," ucapnya seraya berjalan keluar kost.
"Eeiii, seorang Joy akan merindukanku? Aku sedikit merinding." Kyungsoo bergidik mendengar Joy yang akan merindukannya.
"Yak! Aku serius Kyungsoo. Aku pasti akan kesepian di kost-an ini, dan yang lebih penting apa?"
"Apa?"
"Tidak ada yang akan memasak makanan lezat lagi. Auh, aku akan sangat merindukan itu, huhuhu." Joy menampilkan raut sedihnya, agar Kyungsoo percaya.
"Joy berhenti! Jangan memasang wajah seperti itu. Itu membuatku mual." Kyungsoo memegang perut dan menutup mulutnya seperti akan muntah.
"Ish! Kau ini. Aku serius Kyungsoo-ya~"
Kyungsoo tertawa melihat wajah Joy yang merajuk. "Hahaha. Iya-iya, aku percaya."
Mereka berdua berjalan di trotoar menuju halte bus yang tidak terlalu jauh dari kost-an.
"Ah iya, kau akan kembali ke sini? Ke Seoul lagi?"
Kini mereka sedang duduk di kursi halte bus.
Kyungsoo berpikir sejenak, "Hmm, sepertinya tidak."
"Kenapa? Apa kau serius akan melupakanku, begitu?"
Kyungsoo menggeleng, "Bukan. Bukan begitu Joy. Kau tahu sendiri aku pulang untuk meminta restu pada orangtuaku, agar aku bisa menikah dengan kekasihku."
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet [Chansoo] -End- ✔️
RomanceJika ada yang bertanya pada Chanyeol, "Musim apa yang paling tidak disukai?" Maka Chanyeol dengan lantang akan menyuarakan, "MUSIM PANAS!" Yups! Pria jangkung itu sangat-sangat tidak menyukai dengan musim panas, entah karena alasan apa. Hanya dia...