Suasana diantara Kyungsoo dan Chanyeol menjadi agak canggung, karena kejadian tadi siang.
Mereka memilih menjauhkan diri untuk sementara waktu. Bahkan jika keduanya berpapasan akan memalingkan wajah. Jika berkumpul akan menjaga jarak. Pokoknya jangan sampai berduaan lagi, takut kejadian itu terulang kembali.
"Ada apa dengan Chanyeol? Eomma perhatikan kalian seperti menghindar, tidak seperti saat pertama kali kalian datang ke rumah," ucap Irene pada putrinya.
Ibu dan anak itu sekarang berada di dapur, mereka sedang menyiapkan makan malam.
Kyungsoo menatap ibunya yang sedang mengaduk sup daging. "Tidak. Kami tidak apa-apa, kita masih baik-baik saja," ujarnya lalu berjalan ke arah wastafel, mencuci sayuran yang tadi dia potong.
"Benarkah?"
"Huum."
"Kau tidak menyembunyikan apapun pada Eomma?" Irene menatap Kyungsoo curiga.
Kyungsoo mengangguk lagi. "Iya, Eomma."
"Baiklah jika begitu." Irene menerima wadah sayuran dari Kyungsoo.
Kyungsoo mengambil peralatan makan dari rak dan menyusunnya di meja makan.
"Kyungie, kau ingin tahu?" Irene membuka percakapan lagi diantara mereka.
"Apa?"
"Eomma tadi melihat sepasang kekasih yang sedang berciuman di pondok kecil kebun teh."
Mata Kyungsoo sontak membulat mendengar cerita dari ibunya. Jangan-jangan ibunya tau jika dirinya yang dicium oleh Chanyeol.
"Dan yang lebih mengejutkan lagi," ucap Irene dengan pandangan terkejut. "Eomma melihat baju hanbok yang dikenakan oleh perempuan itu sama dengan hanbok yang kau kenakan."
Kyungsoo tanpa sadar menahan nafasnya, apa benar ibunya melihat itu? Pikirnya.
"La-lalu Eomma sempat me-melihat rupa pe-perempuan itu?" Kyungsoo berusaha agar suaranya tidak gugup, tapi percuma karena akhirnya gugup juga.
Irene memegang dagunya, seolah sedang berpikir. "Jika dilihat dari tubuh, rambut, tinggi badan, sepertinya Eomma tahu itu siapa," ujarnya menatap Kyungsoo dengan pandangan yang sulit diartikan. "Itu ka-,"
Bruk!
Irene terkejut melihat Kyungsoo yang berlutut sembari memegang kakinya.
"Huwaa, Eomma itu Kyungie," ucap Kyungsoo dengan sedikit terisak, entah kenapa dia takut jika ibunya menganggap dia anak yang tidak tahu tata krama. Padahal 'kan itu bukan ulah dia sendiri, tapi ulang pria tinggi itu!
Irene menatap Kyungsoo, dia berusaha untuk tidak menyemburkan tawanya melihat raut wajah putrinya.
Bermain-main sebentar dengan anak bandelnya tidak apa-apa, kan?
Irene menyiapkan suaranya agar tidak terdengar kecewa pada putrinya. "Ekhem," dia berdehem pelan.
"Kyungie tahu 'kan jika Eomma tidak suka dengan anak yang tidak mau jujur?"
Kyungsoo mengangguk dengan posisi yang masih memeluk kaki Irene.
"Lalu kenapa tadi Eomma bertanya padamu, apa kau ada masalah dengan Chanyeol? Tapi tadi kau bilang tidak ada apa-apa. Itu sudah membuktikan jika kau tidak jujur pada Eomma," ucap Irene dengan nada yang dibuat sedih dan kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet [Chansoo] -End- ✔️
RomanceJika ada yang bertanya pada Chanyeol, "Musim apa yang paling tidak disukai?" Maka Chanyeol dengan lantang akan menyuarakan, "MUSIM PANAS!" Yups! Pria jangkung itu sangat-sangat tidak menyukai dengan musim panas, entah karena alasan apa. Hanya dia...