Chapter 2

591 44 3
                                    

Van berjalan dengan terburu - buru membawa beberapa buku di tangannya. Ia terlambat untuk rapat Osis!. Van berlari menghiraukan beberapa murid piket yang sedang menyapanya.
Van terus berlari sampai di tengah persimpangan Lorong -

Brakkk!

Ia tak sengaja menabrak seseorang dan buku yang ia bawa terjatuh.

"Aduh! Maaf! Maaf banget gak sengaja!" Ucap Van tergesa-gesa mengambil buku yang terjatuh tadi.
Orang itu yang melihat Van mengambil buku yang berserakan di lantai, ia menunduk dan membantu Van mengambil buku - buku itu.

"Kau tidak apa-apa?" Tanyanya lalu memberikan Buku - buku yang sudah diambilnya pada Van, "Ya, Terimakasih" Ucap Van menerima buku tersebut lalu menunduk. "Ya, santai saja" Ucap orang itu "Maafkan Saya, tapi Saya sedang terburu-buru" Ucap Van yang dijawab dengan anggukan kecil darinya. Van pun bergegas pergi dari sana untuk ke ruang Osis. Sementara itu meninggalkan lelaki tersebut yg menatap kepergian Van.
"Osis ya? Menarik." Seringai kecil tampak dari wajahnya, lalu pergi meninggalkan lorong .

Van tiba diruang osis lebih cepat, disana hanya ada dirinya, Tia, dan Angga yang sedang duduk pada tempat masing - masing sambil menunggu anggota yang lain datang.
Van mengambil tempat disamping Tia, lalu duduk dan meletakkan buku-buku yang ia bawa pada meja depannya, Van menyenderkan kepalanya kebelakang kursi. Sedangkan Tia Hanya Menunduk malu di samping Van.

Bila ditanya, apakah Tia menyukai Van? Ya, dia menyukai Van sejak
Kelas 8 dan sekarang mereka berada di kelas 11, cukup Lama Tia menyukai Van tp tak berani untuk bilang kepadanya. Dan apakah Van tau?
Jelas dia tau, tapi dia tidak memiliki perasaan sama sekali kepada Tia, dan soal Van peduli kepada Tia, Van hanya menganggap Tia sebagai Seorang Teman saja dan tidak lebih, Bila temannya kesusahan Van akan selalu membantu tanpa melibatkan perasaannya.
Sejujurnya Buat Van ini Sangat Menyakitkan, Dia tak ingin memberi Tia sebuah Harapan yang tak pasti, Harapan yang diinginkan Tia untuk bisa bersamanya.
Tapi Van hanya bisa diam tanpa melakukan apapun. 'Itu Adalah keputusan yang tepat.' pikir Van.

Beberapa Menit kemudian, Anggota yg lain datang dan Rapat pun dimulai.

Tbc..

Hey hey semua!😏

Sedikit disclaimer:v
-Nathan Adalah Ketos mereka:)

Dahlah gatau mau gimana hiks..
Maafin klo Banyak Typonya hiks..
Ini baru Awal sih hehehe, dan aku tuh sdh tau jalan- endingnya akan gimana, cuman nih Otakku rasanya pen ngerubah beberapa alur-! Gatel aja pen ngerubah alurnya dikit, jd mungkin ada beberapa alur yg aku ganti sedikitt aja ya-!/Plak

Pokoknya Awalnya emang radak ngebosenin sih, boleh jujur, kan nih novel aku tulis di rl juga bukunya jd waktu baca aky ga sengaja ketiduran hehehehe/Plak
Tp aku Yakin klo nih cerita udah masuk pertengahan, bakal Bagus-! Karna sesuai Tag yg ada, akan ada unsur seperti itu😚, Bukan Itu yg aneh2 ya hiks..
Jadi Untuk Awal nya mohon nikmatin aja:)

Udah itu doang yg Mau aku sampaiin so Seyuu next Chap Babay-!

469 - Text lumayan lah.

My Stupid LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang