7

538 41 0
                                    

Kalo boleh berkata jujur, yang paling sad dihubungin mereka berdua itu Naravit. Selain orangnya peka, dia juga pemikir keras. selalu intropeksi diri, waktu bertengkar dulu aja. Dia yang selalu menelusuri, kesalahan dirinya sendiri tanpa repot-repot koreksi kesalahan phuwintang. Yang nyatanya bisa jadi phwuinlah juga salah.
Tapi kali ini, dia gak mau mikir itu terlalu lama. Easy going, mencoba santai tanpa mengejar phuwintang lagi. Bukan karna dia mulai lelah, dia sedang menunggu titik lemah mantan kekasihnya itu.

"Woy, Mork!!!."
Lambaian dari seberang, menghentikkan langkahnya. Dia menyepitkan mata hanya untuk siapa gerangan.
"Heh, ini gw.. cepet dikit napa,lelet lu."

"Lu ngapain disini?"

Dia, Rheza temen satu fakultas waktu kuliah dulu. Bisa dibilang lumayan deket. Juga kenal phuwintang.

"nemenin abang gw ada urusan sama mas pirapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"nemenin abang gw ada urusan sama mas pirapat."
"Lu kok tetep bois gini sih, kuncinya apaan dah? Heran gw."

Naravit hanya menggelengkan kepalanya.
"Banyakin minum air putih, tapi gw dari lahir emang udah cakep sih. Jadi mau diapain aja tetep gak berkurang."

"Asoyy.. songong lu."
Rhesa menggerakkan tangannya pura-pura meninju pundak naravit,
Dia sebenernya kasihan sama nara, perilaku mah bisa B aja, tapi pandangan matanya itu gak bisa dibohongin.

Dari arah lain,Phuwintang dan Razel berjalan berdampingan,mereka bisa akrab secepat ini. Aneh ya..

 Aneh ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Obrolan mereka terhenti, tepat saat mata phuwin ngeliat naravit. Spontan aja gitu.

"Hayah pantesan gw tunggu sampek keriting ternyata lu cuit-cuit sama phuwintang."

"Lu mau pulang tau masih mau disini?"
Abang rhesa yah cukup kaget sama sikap phuwintang. Dia yang tadi ceria ngalor ngidul ngobrol, pas berhadapan sama nih orang mungkin ya. Langsung kicep, tanpa suara. Makanya dia nanyak-in Rhesa.

"Gw disini aja dulu,bro.."

"Balik dulu phun, dan lo?"
Razel menunjuk naravit, dia mau pamitan tapi lupa aja siapa nih orang namanya tadi."

TEMAN TAPI MENIKAH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang