enam

9K 1.2K 86
                                    

author pov

"sayang"

"aku lagi nulis, aku ga laper, aku lagi ga pengen apa-apa."

"rok kamu kena tinta polpen"

"apa?"

"maaf, tadinya mau meluk tapi ga sengaja"

jennie menatap rok yang ia pakai dari bawah sampai atas. kain berwarna abu-abu sebatas lutut miliknya bersih dan rapi, tak ada coretan  tinta apapun seperti yang lisa katakan, lantas jennie menatap lisa yang juga menatapnya

"kamu becanda lagi?"

"ngga"

"rok aku ga ada kena tinta"

"bagian belakang, deket resleting" ucap lisa teramat pelan

ia juga setelahnya melipat kedua bibir dengan was-was. alis jennie mengernyit heran, saat mencoba setengah berbalik untuk melihat, benar saja.

ada sekitar dau coretan dari tinta polpen namun tidak terlalu tebal. tak ada yang bisa jennie lakukan selain menghela nafas dan memukul lengan kekasihnya.

"aku cuma mau meluk kamu" lisa berucap dengan manja, ia bahkan tidak repot-repot menghiraukan seorang guru yang mengajar didepan sana.

"ga boleh meluk lagi?"

"ngga"

"sini aku bersihin"

"ga usah"

"kamu marah?"

"..."

"sayang maaf"

"iya"

"jangan gitu"

"terus gimana? ga mau aku maafin?"

"maksud aku jangan iya doang"

"tau ah"

"tuh kan kamu marah"

"ngomong lagi kita putus."

baiklah, lisa menurut kali ini. setelahnya, lisa menopangkan sebelah tangan pada meja dan menatap jennie, kekasihnya yang sedang sibuk mencatat.

masih tak menyangka dalam hati bisa memiliki jennie seutuhnya seperti ini, tapi kembali ke asal, lisa baru ingat ia masih harus mendapatkan restu dari ayah sang kekasih. mengingat hal itu membuat senyuman lisa perlahan memudar

"kenapa?" tanya jennie yang sadar akan perubahan raut wajah lisa

"gapapa, kamu cantik"

"bisa ga sih kalo di tanya serius itu jawabnya juga serius?"

"ga bisa"

"...."

"soalnya kalo sama kamu itu bawaannya pengen becanda mulu"

"jadi pacaran kita juga becanda?"

"ngga dong, kalo itu baru serius"

"aneh"

"ayah kamu galak ga?"

"ngga"

"anaknya galak gini masa ayahnya ngga"

"ngatain?"

"fakta"

"lisa ih nyebelin banget!"

"iya sayang, aku juga cinta kamu"

jennie berdecak dan ingin memukul lengan lisa lagi namun lisa lebih dulu menghindar dan tertawa gemas.

kini tubuh lisa bersandar pada dinding kelas yang berlapis semen, menjauhi tangan jennie yang berusaha ingin menarik seragam ataupun dasi miliknya

DIALOG - JENLISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang