dua

9.5K 1.3K 76
                                    

author pov

06.22 wib

lisa memainkan sepatunya dengan sesekali menendang-nendang kerikil kecil yang ia temui. saat ini, ia sedang berada di depan rumah jennie, bukan tanpa alasan. namun memang hari ini suasana hatinya sedang dalam keadaan baik, sehingga ia berniat ingin membaginya juga untuk jennie.

lisa terkekeh pelan membayangkan setiap kali raut wajah jennie yang kadang kesal, tertawa, atau cemberut dengannya.

"kok lo disini?"

mendengar suara berat dari seorang laki-laki, lisa mengangkat pandangan dan menemukan yugyeom, satu sekolah dan yang juga sering menjahili lisa.

jika dilihat, ia sepertinya juga ingin berangkat menuju sekolah. lambang seragam yang mereka pakai sama, dan tas selempang pada kedua bahu.

"ngapain lo? nungguin jennie?" yugyeom berbicara dengan nada ledekkan dan tertawa

"kepo"

"jennie udah janjian berangkat bareng gue hari ini"

"ga nanya"

"anjing, ngeselin juga ni anak" umpat yugyeom

"emang"

"mano, gue kasih tau ya, lo kalo mau deketin jennie mending mundur deh, nyadar lo tuh cewe"

"yuki, gue juga cuma ngasih tau ya nama gue lisa bukan mano."

"bangsat nama gue juga bukan yuki" balas yugyeom dengan nada marah namun lisa justru menjulurkan lidah

"lo ga usah bohong, jennie ga pernah janjian sama siapapun buat berangkat bareng sama dia" ucap lisa meremehkan

"lah terus lo ngapain berdiri disini kalo ngga nungguin jennie?"

"gue cuma mau balikin buku dia" bohong lisa, sebab ia tak ingin terlihat kalah beradu mulut dengan laki-laki yang menurutnya menyebalkan.

"tai, bilang aja lo emang mau ngajak bareng jennie"

belum sempat lisa membalas, pagar rumah jennie terbuka dan saat itulah keduanya mengalihkan pandangan.

jennie dengan seragam yang sudah rapi dan rok abu-abu sebatas lutut, menatap pada dua manusia yang memandangi dirinya tanpa berkedip. karna merasa aneh, jennie lantas menggeleng-gelengkan kepala dan berjalan melalui mereka.

"eh jen tungguin gue" yugyeom berteriak namun saat ingin melangkah, tangannya di tarik lebih dulu oleh lisa sehingga ia jatuh tersungkur sambil mengumpat

sedangkan lisa tertawa terbahak dengan puas, ia menepuk kepala yugyeom dengan sengaja lalu berlari meninggalkan yugyeom yang meringis serta berdecak.

kini langkah kaki lisa bisa menyamakan pujaan hatinya dengan tenang. sesekali lisa berdehem guna menarik perhatian, tapi sepertinya jennie memang tak ada niat untuk memperhatikan kehadirannya.

"lo budek ya?"

"berisik"

"tuh kan gue nya di judesin lagi" lisa cemberut sambil melirih. ia memegangi kedua sisi tas selempang pada bahunya, dan jennie masih tak menghiraukan lisa

jarak sekolah yang mereka tempuh saat ini memang tidak terlalu jauh, dan memang kebanyakan dari mereka hanya berjalan kaki, sangat jarang menemui murid yang memakai kendaraan, hampir tidak ada.

"lo tau ga?"

"ngga"

"makanya gue kasih tau"

"..."

"kata orang jaman dulu, kalo pagi pagi mukanya udah cemberut, siangnya bisa kena sial"

"hoaks"

DIALOG - JENLISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang