epilog

11.9K 1.5K 470
                                    

mcd guys sorry..














••••••

[ 12 tahun kemudian ]





author pov

"mama nangis?"

suara seorang gadis kecil dengan sentuhan pelan pada kedua lututnya, membuat ia tersadar dari lamunan yang begitu panjang. gadis itu bahkan tak menyadari jika kedua pipinya sudah berlinangan beberapa tetes airmata.

melihat tangan anaknya yang mungil beralih menggenggam tangan miliknya, ia lantas menggeleng pelan berusaha tersenyum. walaupun terlihat begitu jelas, matanya masih sembab.

"tapi mata mama ada airnya" ucap gadis itu lagi

ia beranjak berusaha menaikan kaki pendeknya keatas sofa. namun ia malah berakhir terjatuh. sang ibu berniat ingin membantu tapi gadis kecil itu menggeleng kuat.

"kayla bisa kok" nada yang terdengar lucu membuat senyuman jisoo perlahan mengembang.

akhirnya gadis itu berhasil menggapai sandaran sofa dan ia langsung duduk tepat disamping ibunya dengan berusaha menghapus bekas-bekas linangan airmata yang masih menetes. ia perlihatkan senyuman manis pada kedua sudut bibir, sangat mirip dengan senyuman yang jisoo miliki.

"kata mommy, kalo mama lagi sedih, kayla harus peluk mama" lanjut gadis kecil itu dengan merentangkan kedua tangan dan berakhir memeluk erat tubuh sang ibu dari samping.

jisoo tak bisa berhenti tersenyum, ia balas pelukan dari sang anak dengan mengusap bagian surainya yang panjang dan halus, menyalurkan kasih sayang untuk anaknya. kayla, yang sekarang sudah berumur lima tahun.

"mama" panggil kayla dengan pelan

"hm?"

"pasti buku itu lagi yang bikin mama sedih" lirihnya begitu terdengar sendu, kini ia beralih duduk pada pangkuan jisoo, menatap mata jisoo sejenak, lalu mengambil buku tebal yang sedari tadi berada pada tangan jisoo.

buku usang yang halamannya sudah ada beberapa bekas sobekan akibat terlalu banyak disentuh, dengan jumlah halaman lebih dari 100. setiap kertas pada buku itu memiliki kata yang berbeda, sampul pada buku itu hanya berwarna hitam polos.

kayla membuka halaman utama dengan tangan mungilnya. ia usap pelan judul yang tertulis tepat bagian tengah dengan tulisan khas romawi kuno yang teramat besar, bertinta warna hitam.

kayla menengadah, meminta ijin pada jisoo dan jisoo mengangguk.

"dialog, jennie dan lisa."

ketika kata itu lolos begitu saja dari bibir kayla, jisoo memejamkan mata. tak bisa menyangkal ketika lagi-lagi airmatanya jatuh berderaian.

pada halaman utama buku, memperlihatkan sebuah catatan kecil dari dua tulisan tangan yang berbeda. kayla berusaha mengeja, tapi keterbatasan yang ia miliki harus membuatnya menggeleng dengan menatap wajah ibunya lagi.

jisoo yang mengerti langsung mengusap airmata dan menggantinya dengan senyuman kecil, menatap lebih dulu tulisan tangan itu lalu mulai membaca setiap kata dalam kutipan.

"ada sepenggal cerita singkat, tentang aku dan kamu."

"takdir mempertemukan kita, menjadikan kita dua insan yang pernah saling berbahagia pada masanya."

kayla menoleh lagi, melihat ada mommy nya yang kini ikut duduk disamping mereka. kayla menunduk ketika kedua orangtuanya sama sama menampilkan raut wajah yang sedih, namun sang gadis yang lebih muda itu balas menatap kayla dengan senyuman.

DIALOG - JENLISA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang