Ep.8 : Beda

201 48 51
                                    


'Perasaan berbeda denganmu dan untukmu.'

Cover Sena dan Sehan ft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cover Sena dan Sehan ft. kepribadian lainnya. Kuy hitung ada berapa kepribadian Sehan dalam foto ini?

.
.
LOVE ME, LOVE US TOO
Sabtu, 29.05.2021
.
.

"Jangan bilang kau tidak mau tampil? Ini kesempatan bagi kita untuk masuk ke dunia modeling yang lebih luas," kata Irene telah duduk kembali di kursi yang lalu meminum teh boba dengan sebal.

"Aku akan berhenti menjadi model," ungkap Sehan memastikan gaya bicaranya sudah dibuat mirip dengan Sean.

Seketika mata Irene membulat. "MWO (APA)?!" pekiknya jelas amat sangat terkejut, ia meraih tangan Sehan, menggenggamnya sambil berkata, "Kau sedang ada masalah, ceritakan padaku, siapa tau aku bisa membantumu."

Masalahnya ada pada Irene sendiri. Sehan tidak mau dikira berselingkuh dan akhirnya mempengaruhi hubungannya dengan Sena. Untuk itu, ia perlu bersikap jahat.

"Hanya merasa jenuh, aku mulai bosan, dan satu lagi... mari kita putus."

Irene menatap kecewa sekaligus kebingungan. Sedangkan Sehan menarik tangannya dari genggaman Irene, meyakini hanya perlu berdiri lalu pergi meninggalkan Irene.

"Jangan pergi," kata Irene, memeluk Sehan dari belakang.

Tepat pada saat itu, Sehan melihat istrinya menatap sedih sekaligus marah ke arahnya. Sena baru saja memergokinya tengah berpelukan dengan wanita lain. Tampaknya merasa sangat terkhianati.

Sehan buru-buru melepaskan tangan yang melingkar di tubuhnya. Melangkah lebar-lebar demi menghampiri Sena. "Sena-ya, aku bisa jelaskanᅳ"

PLAKK~ suara keras dari sebuah tamparan memenuhi ruangan. Semua yang berada di kafe mengalihkan perhatian ke sumber suara.

"Wanita itu menamparnya!"

"Sepertinya ketahuan berselingkuh."

Irene terkejut bukan main dan segera mendekati Sehan. "APA YANG KAU LAKUKAN!" hardiknya menatap nyalang Sena.

Muncul warna merah di pipi Sehan, saking kerasnya tamparan yang ia terima sampai meninggalkan jejak telapak tangan Sena. Sakitnya tidak seberapa dibanding dengan pusing yang mulai menguasai kepalanya. Jangan sekarang, aku mohon. Permintaan penuh harap bergema dalam otaknya.

"Ikut denganku," kata Sena menarik lengan Sehan untuk berbicara berdua saja.

Sehan diseret keluar kafe. Tentu saja Irene mengejar mereka sembari merutuki perbuatan Sena yang dianggap tidak sopan.

Tatapan mata Sehan berubah, kepalanya bergerak merasakan sakit pada pipinya. Sean tidak mengerti apa yang telah terjadi, tetapi ia tahu satu hal, alasan mengapa bisa mengambil alih tubuh Sehan.

Love Me, Love Us TooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang