Ep.10 : Delapan

47 10 12
                                    


'Jumlah yang banyak bagi sebagian orang.'

'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

LOVE ME, LOVE US TOO

Kamis, 05.10.2023

.

.

Ruangan cukup luas dengan satu set sofa tampak terlihat baru terletak di tengah dan meja kerja yang amat rapih dengan komputer menyala. Taekyung mempersilahkan tamunya untuk duduk di sofa. Sikapnya yang ramah telah melunturkan kecanggungan yang sempat tercipta sesaat lalu.

"Tadi katamu Sehan yang membutuhkan konsultasi," kata Taekyung.

"Iya," balas Jihan, merasa bertemu teman lama. Mungkin karena pekerjaan Taekyung, maka pembawaannya santai, supel, ramah pula. Jadi dengan leluasa ia duduk begitu saja di sofa dengan nyaman.

"Kau ingin teh atau kopi?" tawar Taekyung.

"Teh."

"Oke, biar aku siapkan dulu."

Taekyung berjalan ke salah satu sudut ruangan dan menyeduh dua cangkir teh. Tak butuh waktu lama, minuman hangat itu disajikannya di meja yang lalu mendudukkan diri di sofa tunggal.

"Aku dengar murid Profesor Choiwon baru membuka klinik, ternyata murid satu-satunya yang paling kompeten dan mendapat banyak penghargaan itu Anda, Choi Taekyung-ssi." Jihan memicingkan mata, merasa ada kesamaan yang baru ditemukannya. "Choi, Apa mungkin kau anak Profesor Choi?"

Taekyung mengangguk-angguk pelan.

"Yang benar saja, lalu ayahmu itu pergi kemana, dia meninggalkan pasien dalam kesusahan setelah para gangster menyerangnya."

"Aku mewakilinya untuk meminta maaf, setahuku waktu itu dia pernah membantu mengobati bos gangster tersebut, entah apa yang terjadi setelahnya. Aku tebak dia tidak bisa menyembuhkan insomnia bos mereka dan, ya... seperti yang kau tahu," terang Taekyung tidak pernah terpikirkan akan membicarakan sang ayah.

"Lalu sekarang Profesor Choi dimana?" tanya Jihan, rupanya masih berharap meminta bantuan Choiwon ketimbang Taekyung yang merupakan sahabat Sena. Bisa-bisa penyakit Sehan terbongkar.

"Tidak tahu, setahuku dia berkeliling dengan mobil kemahnya."

Hembusan napas bercampur dengan rasa putus asa. Sesaat Jihan ragu untuk membuka mulut. "Kau bisakan mengobati kakakku?" Jihan seperti sudah lama menunggu, ia butuh memastikan dulu bahkan sebelum memberitahu penyakit apa yang diderita Sehan.

"Tentu, aku akan berusaha... silahkan diminum dulu tehnya," kata Taekyung, menyeruput teh dengan elegan.

Tapi tidak dengan Jihan yang malah memekik seperkian detik setelah meminum teh. "Panas!"

"Seharusnya aku memperingatimu kalau tehnya masih panas," sesal Taekyung, hanya dibalas cengiran Jihan yang kini meniup teh sebelum meminumnya. "Jadi bisa kau jelaskan keadaan Sehan, kenapa dan masalah serius apa yang dia alami?" lanjut Taekyung sambil menaruh cangkir ke tatakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Me, Love Us TooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang