Saat draco dan Harry berduel, draco mengeluarkan mantra yang memunculkan sebuah ular.
Ular itu ingin menyerang seorang anak hufflepuff, namun semua orang terkejut karena Harry bisa bahasa ular.
"Salazar slytherin...." Batin Livia, lalu Snape mengeluarkan mantra yang membuat ular itu mati, lalu hampir semua orang bubar .
Livia langsung pergi dari sana, dia sungguh tidak percaya kalau Harry adalah seorang yang bisa berbahasa ular, sekarang semua orang mengira Harry lah keturunan slytherin dan yang telah membuka the Chamber of secrets.
Saat malamnya Livia pergi ke ruangan Snape, namun Snape tidak ada di sana, dia masuk ke dalam ruangan Snape menunggunya.
Livia kembali naik ke lantai 2 ruangan Snape, dia membaca banyak buku Snape di sana.
Livia teringat kembali tentang buku yang di tulis oleh Snape yang berjudul Lily evans.
Livia mencoba mencari buku itu, dia menemukan buku itu di dalam laci Snape dia membaca buku itu hingga selesai, karena saat dia membaca tentang buku itu lalu dia hanya membaca bagian depannya.
Livia menyadari kalau Snape adalah sosok yang sangat setia.
Kerena Livia mengantuk, dia tertidur dengan posisi duduk sambil memegang buku.
Snape yang baru saja kembali ke ruangannya dengan tenang di tengah malam saat ingin tidur dia melihat wanita duduk di meja kerjanya.
Snape memeriksa nya, ternyata itu adalah Livia, karena Livia tidak mudah terbangun saat tidur akhirnya Snape menggendongnya ke tempat tidurnya.
"Kenapa kau menungguku?" Ucap Snape pelan sambil mengelus rambut Livia lalu dia tidur di samping Livia hingga paginya.
Livia membuka matanya melihat kalau dirinya sudah di tempat tidur,dia juga melihat Snape yang masih tertidur di sampingnya
"Dalam tidur saja kau sangat tampan sev" ucapnya, lalu Livia mengecup pipi Snape. "Aku memang tampan" Snape mulai membuka matanya. "Iya..."."Kenapa kau kesini?" Tanya Snape. "Ingin bertanya sesuatu" jawab Livia. "Tentang?"
"Tentang Harry yang bisa bahasa ular" jawab Livia. "Banyak yang mengira dia yang membukanya, tapi belum pasti" ucap Snape.
"Apa kau selalu tidur menggunakan lengan panjang sev?" Tanya Livia. "Tidak selalu" jawab Snape.
Livia melihat ke arah jam "astaga sev sudah mau jam 6 aku harus kembali ke asrama ku" ucap Livia
"Ya, baiklah".Livia berlari menuju asramanya, lalu menyiapkan dirinya untuk mengikuti pelajaran.
_-_-_
Selesai pelajaran nya Livia pergi ke rumah kaca di mana professor sprout berada, dia membantu prof sprout.Saat di ruang common room hufflepuff, banyak anak anak yang membicarakan tentang Harry.
Livia yang biasanya tidak bergabung sekarang mendengarkan apa yang mereka katakan
"Harry Potter pasti yang telah membuka the Chamber of secret, aku bilang padanya kalau diriku adalah muggleborn jadi dia menyuruh ular itu menyerangku" ucap anak hufflepuff itu.
"Mungkin saja dia mencoba menyelamatkan mu" ucap Livia yang dari tadi duduk di sofa yang ada di hadapan mereka.
"Tidak mungkin... Dia bisa bahasa ular, dan slytherin tidak ingin kalau ada muggleborn bersekolah di Hogwarts" anak itu kembali mengatakan hal yang menjatuhkan Harry
"Terserah kau saja" Livia lalu pergi dari sana, pergi ke kamarnya.
"Dia aneh..." Ucap anak anak hufflepuff yang berkumpul, sambil melihat Livia yang berjalan meninggalkan tempat itu.Saat sampai di kamarnya Livia hanya membaca buku yang dia pinjam dari Snape hingga larut malam.
Paginya Livia pergi ke greathall untuk sarapan, dia sungguh malas sekali pagi itu karena pelajaran pertama nya adalah pertahanan terhadap ilmu Hitam, dia tidak malas karena pelajaran nya namun siapa yang mengajar.
"Sungguh? Lockhart aneh itu lagi? Apa aku bisa seminggu saja tidak masuk ke kelasnya" ucap Livia kesal
"Hei, Livia kau harus masuk untung saja jam pertama ku bukan dia" ucap Cedric dengan sedikit tertawa
"Ketawa teross" Livia memutar bola matanya kesal
"Hei jangan marah aku hanya bercanda" ucap Cedric
"Y" jawab Livia singkat
"Astaga jangan marah"
"Engga" Livia diam sejenak "aku udah selesai, aku mau ke kelas sekarang" lanjutnya. Lalu Livia pergi dari greathall menuju kelas si Lockhart.Saat Lockhart membagikan soal soal yang harus di kerjakan Livia benar benar bertambah kesal akan hal itu.
"Apa dia serius? Sungguh? Pertanyaan aneh apa ini, apa warnah favoritnya? Siapa peduli?" Gerutunya.
Livia terpaksa mengerjakan soal aneh itu.
_-_-_-_-_-_
Saat Livia sedang duduk di meja panjang dia di datangi oleh Hermione, Harry dan Ron
"Livia... Apa kau boleh ikut sebentar dengan kami" ucap Hermione
"Hm? Oke" Livia mengikuti Harry Ron dan Hermione, Lalu mereka berhenti lalu masuk ke dalam kamar mandi wanita yang tidak pernah di masuki oleh anak anak lain"Kenapa kalian memanggilku" tanya Livia
"Kami ingin mengetahui tentang siapa yang membuka the Chamber of secret, kami ingin membuat rencana, namun kami membutuhkan mu Livia" jelas Hermione
"Oke oke aku ikut"Hermione menjelaskan apa rencana mereka yaitu membuat polyjuice menyamar menjadi teman teman Malfoy lalu bertanya tentang siapa yang membuka the Chamber of secret.
"Polyjuice? Itu ramuan yang sulit... Membutuhkan waktu yang lama membuatnya" ucap Livia
"Ya, maka dari itu kita harus segera membuatnya" ucap Hermione
"Kau butuh buku panduannya Hermione, dan buku itu di sesi terlarang, lebih tepatnya di rak ke 2, baris 1, 12 buku dari kiri" ucap Livia
"Kau tau letak buku itu?" Tanya Harry
"Aku beberapa kali masuk ke sana, namun lebih baik meminta tanda tangan guru saja"Semua terdiam hingga Hermione dan Livia mengeluarkan suara dengan serentak
"Lockhart!""Ha? Kenapa dengannya?" Tanya Harry
"Lockhart bisa memberikan kira tanda tangannya" lalu Livia menatap Hermione.
"Baiklah mari kita cobaaa" ucap HermioneBenar saja Hermione mendapatkan tanda tangan dari Lockhart untuk meminjam buku itu.
_-_-_-_
Mereka sudah mendapatkan bukunya, mereka mulai meramu di kamar mandi wanita yang sangat sunyi itu"Apa harus di sini?" Tanya Ron
"Yap, tidak ada yang ingin masuk ke mari" jawab Hermione
"What? Why?"
"Myrtle, hantu di toilet ini" ucap Hermione_-_-_-_
Saat itu pertandingan Quidditch antara gryffindor vs slytherin, kali ini seeker slytherin adalah draco Malfoy"Tukang ngadu itu apa bisa bermain Quidditch?" Tanya Livia pada Cedric
"Entahlah"
"Semua anak slytherin memakai sapu terbang yang lebih cepat dari sapu anak anak gryffindor" ucap Livia
"Iya... Apa gryffindor akan menang? Semoga saja"Saat pertandingan berlangsung Livia memerhatikan bahwa bluger itu mengincar Harry
"Ada yang tidak beres dengan bola itu" Livia memandangi bola bluger yang dari tadi mengikuti Harry, benar saja bluger itu tetap mengikuti Harry walau Harry sudah mencoba menghindari nya.
"Ini aneh.." Livia mencari cari siapa yang menggerakkan bluger itu, namun sia sia dia tidak menemukan apapun.Harry mendapatkan golden snitch, jadi gryffindor menang, namun bluger itu masih tetap mengincar Harry walau tangan Harry tadi sudah patah.
Hermione menghancurkan bluger itu dengan sihirnya lalu si Lockhart pun datang
"Baiklah Harry tenang lah akan ku obati kau" ucap Lockhart
"No, jangan kau" Harry seperti nya tidak menginginkan jika Lockhart yang mengobati nya, namun si Lockhart itu terlanjur sudah membacakan sebuah mantra, tangan Harry memang sudah tidak sakit, namun tulang nya hilang.
"Si tolol Lockhart kembali berulah" batin Livia._____
Eh eh kalau typo bilang yahh, soalnya aku ga baca lagi gitu ceritanya jadi komen yahh
KAMU SEDANG MEMBACA
story with Severus Snape.
FantasyLivia murid Hogwarts yang mencintai prof Snape yang ternyata Snape juga menyukainya Itu terjadi begitu saja saat Livia sedang menghindari filtch yang berjalan menuju dirinya di dalam kegelapan malam Tahun ke 3 Livia di Hogwarts masuklah anak yang sa...