11

245 28 4
                                    

Besok paginya Livia bersiap siap untuk bertemu dengan Snape di diagon Alley, dia memakan Hoodie abu abu, celana hitam, dan sepatu putihnya.

Dia pergi ke diagon Alley menggunakan bubuk Flo.

Sesampainya di diagon Alley Livia berjalan menuju toko dimana Snape selalu terlihat.

Benar saja, Snape sedang berdiri di depan toko itu.

"Sev" Livia melambaikan tangan nya
Snape menghampiri nya lalu langsung memeluk nya.
"Mau beli coklat dulu atau beli bahan ramuan dulu?"
"Terserah"
"Coklat dulu" Snape langsung menggandeng tangan Livia lalu berjalan menuju sebuah toko coklat Yang ada di sana.

Livia memilih beberapa coklat untuk dirinya sendiri.
"Sev, apa kau mau?" Tanya Livia yang sedang menujuk ke arah coklat favoritnya yaitu coklat kodok.
"Kau tau kan aku tidak suka manis" jawab Snape
"Oke... Ayo bayar, aku sudah selesai"
Livia yang baru saja mau mengeluarkan uangnya dari sakunya di hentikan oleh Snape.
"Di mana mana laki laki yang membayar" Snape langsung membayar coklat coklat itu. "Ayo pergi"

Livia mengangguk lalu mengambil bungkusan yang berisi coklat coklat nya lalu pergi.

"Makasih..."
"Ayo sekarang beli bahan ramuan" Snape memegang tangan Livia, lalu pergi ke toko bahan ramuan itu.

Livia melihat banyak makhluk makhluk aneh di sana. Setelah Snape selesai mereka keluar dari toko itu.

"Apa kau ingin muntah?" Tanya Snape
"Tidak.."
"Untunglah, ayo beli itu" Snape menunjuk ke arah orang yang menjual sesuatu yang manis.
Livia langsung mengeluarkan senyumannya yang membuat dirinya menjadi lebih manis dari sebelumnya.
"Ayo" Livia lalu langsung menarik tangan Snape menuju tempat yang Snape tunjuk.

"Sev.."
"Hm?"
"Mau jalan ke dunia muggle"
"Ayo..."

Mereka keluar dari diagon Alley, mereka di London.

"Lihat sev.. ada es krim" Livia langsung lari sambil menarik tangan Snape
"Kau mau?"
"Ya baiklah"
"2 es krim vanilla"
Livia membayar es krim itu dengan uang muggle, lalu memberikan satu es krim nya pada Snape.

Snape mencoba es krim yang di belikan Livia padanya, Livia sedang memperhatikan Snape yang masih berusaha merasakan es krim itu.
"Ayolah sev.." Snape yang mendengar itu mengangguk lalu langsung memakan es krim itu sedikit demi sedikit. "Enak tidak?" Snape hanya mengangguk.

Mereka duduk di kursi yang ada di sana untuk beristirahat. "Sudah mau sore" Livia menoleh ke arah Snape yang sedang memperhatikan matahari. "Ayo pulang, akan ku antar" ucapnya
"Oke.." Livia dan Snape berjalan kaki hingga sampai di rumah Livia.

Rumah Livia tidak terlalu jauh dari sana, jadi dia bisa berjalan kaki jika ingin ke sana, hanya perlu sekitar 15 menit untuk berjalan.

"Kau tidak mau duduk duku sev?" Tanya Livia yang sedang membuka pintu rumahnya.
"Ya.. boleh saja" Snape dan Livia masuk ke dalam rumah.

Snape memperlihatkan rumah Livia, dia melihat tempat itu sangat rapih, dan sangat bersih. Lalu Snape duduk di sofa yang ada di ruang tamu. "Kau mau ku buatkan sesuatu sev?" Tanya Livia yang sedang membereskan coklat yang dia beli tadi. "Tidak usah"

Livia yang sudah selesai membereskan barangnya pun duduk bersama Snape di sofanya.
"Aku sangat bahagia saat bersamamu sev..." Snape mengelus rambut Livia "aku juga sangat bahagia bersamamu" Snape mencium rambut Livia.

Setelah 1 jam di sana, Snape pulang ke Hogwarts untuk membereskan pekerjaan nya.

"Bye bye sev.." Livia melambaikan tangannya. "Bye.."

_-_-_-_-_
Hari itu tanggal 1 September, Livia pergi ke stasiun king cross untuk naik kereta.

Dia bertemu dengan Harry, Ron dan Hermione. Mereka duduk di gerbong yang hanya di isi oleh satu orang yang sedang tidur.

"Siapa itu?" Tanya Harry yang sedang memperhatikan orang yang  tubuhnya tertutup dengan selimut.
"Professor R.J Lupin" jawab Hermione.
"Kau tau dari mana?" Tanya Ron.
"Ron, tentu saja dari tulisan di kopernya" jawab Livia.
"Dia akan mengajar apa kira kira"
"Tentu saja pertahanan terhadap ilmu Hitam. Hanya itu yang kosong" jawab Harry.

Mereka berbincang sepanjang jalan, namun tiba tiba semua menjadi dingin, seakan tidak ada kebahagiaan di dunia ini.

Kereta berhenti, ada banyak makhluk aneh di luar, itu adalah Dementor. Dementor masuk ke gerbong yang berisi Harry, Dementor itu tiba tiba menyerang Harry.

Livia kesulitan mencari tongkatnya untuk menyerang Dementor itu, untung saja Lupin cepat mengeluarkan mantra patronus nya, Lalu Harry pingsan setelah mendapat ciuman Dementor.

"Harry? Kau tidak apa?" Tanya Hermione yang melihat Harry mulai membuka matanya, Harry berusaha untuk duduk.

"Makan ini, ini akan membuatmu lebih baik, aku akan bicara pada masinisnya dulu." Ucap Lupin yang memberikan sebuah coklat lalu pergi keluar dari gerbong itu.

"Apa kalian dengan seseorang menjerit tadi?" Tanya Harry yang sedang memakan coklat pemberian Lupin.
"Tidak ada yang berteriak Harry" jawab Hermione.

Setelah sampai mereka di sambut oleh professor filtwik yang sudah menunggu.

Sesampainya di Hogwarts mereka langsung duduk di meja asrama masing masing.
"Hello Livia" sapa Cedric
"Hai ced"

Seperti biasa ada seleksi asrama anak anak baru, setelah itu professor Dumbledore memberi tahu bahwa betapa berbahayanya Dementor, karena Sirius black berhasil kabur dari azkaban, jadi Dementor di tugaskan untuk mencari Sirius.

_-_-_-_
Livia sedang makan di greathall, dia melihat Snape yang baru masuk lewat pintu utama.

"Hi prof" sapa Livia. Snape menoleh "hai juga Livia" lalu pergi duduk di tempat biasanya dia duduk.

Snape sepertinya tidak suka dengan Lupin, dia melihat Lupin saja sangat tajam.

Setelah selesai belajar, Livia pergi ke ruangan Snape.

"Hai sev.."
"Hai" Snape menggeser dirinya mempersilahkan Livia masuk.

"Kau sedang apa?" Tanya Livia yang sedang memperhatikan bahan bahan yang ada di meja.
"Membuat ramuan tentu saja" jawab Snape yang melanjutkan ramuan itu.
"Ramuan apa? Boleh ku bantu?" Livia mendekati Snape yang sedang memotong sesuatu.
"Wolfbane, tidak usah nanti kau terluka" jawab Snape
"Pengen bantu juga..."
"Tidak"
"Yaudah..." Livia lalu duduk di sofa tempat dia selalu duduk dengan Snape.

"Sev, apa kau tau professor Lupin memberiku coklat tadi, coklatnya enak..." Ucap Livia sambil tersenyum memperlihatkan sebuah coklat.
"Jangan bicara tentang dia di hadapanku Livia"
"Kenapa? Kau membencinya?"
Snape tidak menjawab pertanyaan Livia, Livia ingin tau kenapa Snape membenci Lupin jadi...
"Aku menyukainya" kegiatan Snape yang sedang memotong itu terhenti. "Akan ku bunuh dia dengan tanganku sendiri"
Livia yang mendengar itu shock, Snape terlihat sangat marah, bahkan lebih marah saat memarahi Harry dan Ron saat itu.
"Pelajaran nya..." Ucap Livia.
"Jika dia atau dirimu menyukainya akan ku bunuh dirinya" Livia menelan ludahnya kasar mendengar hal itu.
"S-sev..."
"Hm?"













____________________________

HAIIIII omagaa haiii...

Hihihi

Vote yahhh

Hihi

Gimana gimana? Bagus?

Komen dong....

Seperti biasa maaf kalau ada typo

Maaf

story with Severus Snape.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang