16

213 26 5
                                    

Hari itu adalah hari dimana pengumuman siapa yang akan terpilih menjadi juara dari masing masing sekolah.

Semua murid berkumpul di great hall untuk melihat siapa yang terpilih.

Livia melihat Snape yang sedang berjalan lalu tersenyum kecil padanya.

Lalu Dumbledore menyuruh semua murid untuk duduk. Livia duduk di samping Cedric.

Lalu keluar sebuah kertas dari cawan itu. "Juara durmstrang adalah Victor krum" lalu Victor pergi menuju tempat untuk para juara. Lalu kertas keluar lagi dari cawan itu. "Juara beauxbatons adalah fleur delacolour" lalu fluer menuju tempat yang tadi di masuki Victor. Lalu cawan itu kembali mengeluarkan sebuah kertas. "Juara Hogwarts adalah Cedric diggory" semua murid Hogwarts bersorak.

"Ceced selamat" ceced adalah nama yang di berikan Livia untuk Cedric.
"Thanks ipi" ipi juga adalah nama yang di berikan Cedric untuk Livia sebatas teman.

Cedric lalu pergi menuju tempat yang di masuki kedua juara lainnya.

Lalu Mentri sihir datang membawa sebuah barang yang di tutupi oleh kain, lalu dia membukanya.

Itu adalah piala triwizard, piala biru berkilauan itu akan di miliki oleh siapa yang menang dalam turnamen itu.

Saat semua orang fokus pada piala itu, Snape yang melihat ke arah cawan menatap cawan itu dengan aneh.

Cawan itu mengeluarkan sebuah kertas lagi. "Harry Potter!" Kata Dumbledore dengan keras. Lalu Harry berjalan menuju Dumbledore dengan pelan dengan tatapan aneh dari semua murid.

Harry masih berusia 14 sedangkan yang bisa memasukkan nama ke dalam cawan itu hanya yang berusia 17 tahun ke atas.

"Tidak mungkin, Harry..." Ucap Livia dengan khawatir.

Lalu Harry masuk ke dalam ruangan yang di isi oleh juara juara dari sekolah sekolah.

Livia tidak tau apa yang akan mereka bicarakan di dalam sana.

____________

Tengah malam Livia mengetuk pintu ruangan Snape dengan raut wajah kesal.

Snape membukakan pintunya dan bertanya kenapa Livia datang ke ruangannya tengah malam, dengan memakai baju tidur di tutupi jubah dan di tangannya membawa sebuah tas yang berisi kemeja putih, rok, dasi dan beberapa buku.

"Aku ingin tidur di sini, aku tidak suka dengan apa yang di bicarakan anak anak di dalam kamar" kata Livia sambil masuk ke dalam ruangan. "Kau boleh tidur di sini, tapi apa yang mereka bicarakan yang membuat dirimu tidak suka?" Kata Snape. "Kalau bukan Victor dan Cedric pasti Harry" jawab Livia.

Snape dan Livia lalu naik ke lantai atas di mana tempat tidur Snape ada di sana.

Livia melepaskan jubahnya dan meletakkan tasnya di atas meja, lalu dia masuk ke dalam selimut besar Snape.

"Aku berharap aku tak akan di marahi" ucap Livia. Mereka berdua tidur berhadapan di satu ranjang yang sama.

Keesokan paginya Livia bangun lebih dulu di banding Snape.

Dia terbangun dengan posisi di peluk oleh Snape. Livia tersenyum sambil mengelus rambut hitam milik Snape. Tak lama kemudian Snape terbangun.

"Morning love" Snape langsung mengecup bibir Livia.

"Morning too" Livia tersenyum.

_-_-_-_
Mad-aye moody mengajar pertahanan terhadap ilmu Hitam, dia sedikit menakutkan.

Sepanjang jalan semua orang memakai sebuah pin bertuliskan 'potter bau' .

Saat itu Livia sedang mengobrol dengan Cedric di halaman Hogwarts, banyak murid murid di sana.

Lalu datanglah Harry, dia menghampiri Cedric, dia ingin bicara dengan Cedric berdua.

Setelah selesai berbicara dengan Cedric, Livia menyemangati Harry.

"Semangat Harry, aku tau kau pasti bisa" kata Livia.

"Thanks Livia" Kata Harry sambil tersenyum.

Livia tidak memakai pin aneh dan alay itu, dia percaya sepenuhnya pada Harry, kalau Harry benar benar tidak memasukkan namanya di dalam cawan itu.

Selesai berterima kasih pada Livia, Harry di buat kesal lagi dengan Draco, saat draco ingin menyerang Harry dari belakang tiba tiba alastor moody datang merubah draco menjadi hewan.

Semuanya berkumpul mengelilingi draco yang berubah menjadi hewan, lalu di masukkan ke dalam celana temannya.

Lalu muncul Professor McGonagall yang merubah draco kembali menjadi wujud aslinya. Lalu professor McGonagall memarahi alastor moody karena menggunakan transfugrasi untuk mengubah murid.

Lalu kami semua di bubarkan oleh Professor McGonagall, sebelum pergi Livia mengatakan sesuatu pada Draco.

"Makanya jangan jadi tukang ngadu" lalu Livia pergi.

_-_-_-_-_

Hari itu adalah hari dimana di selenggarakan tugas pertama turnamen triwizard.

Semua berkumpul di lapangan Quidditch yang sudah di modifikasi.

Hari itu lumayan dingin, Livia memakai sweater hitam dengan syal kuning hufflepuff melingkari leher nya.

Tugas pertamanya melawan naga, mereka melihat bagaimana para juara melawan naga dan mengambil telur emas yang di jaga naga itu.

Sampai pada saat Harry melawan naganya.

Dia kesusahan mengambil telur emas itu, dia menaiki sapu nya lalu di kejar oleh naga itu, Naga itu bahkan mampu melepaskan rantai  yang melilitnya untuk mengejar Harry.

Harry terbang dan menghilang di antar awan awan di ikuti oleh naga itu.

Beberapa saat kemudian sesuatu muncul dari balik kabut, itu adalah Harry, semuanya langsung bersorak saat Harry berhasil mengambil telur emas itu.

_-_-_
Snape yang baru saja kembali ke ruangannya melihat wanita yang sangat dia cintai tertidur pulas di sofa.

Snape mengelus rambut Livia, lalu menggendong nya dengan hati hati ke kamar.





________
Plis ada yang ilang lagi, pake gw lupa lagi isinya apaan. Hadeh

Eh maaf ya kalau ada typo atau salah.

Hihi

Vote sama komen dong

Hihi

story with Severus Snape.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang