Mereka memutuskan untuk pergi ke penginapan secara diam-diam tanpa diketahui oleh pasukan Bucanero. Dengan sangat berhati-hati dan waspada mereka berhasil sampai ke satu penginapan yang terdekat.
Lalu saat di sebuah ruangan penginapan yang ternyata adalah ditempat restoran langganan (y/n). Semuanya sedang larut dalam pikiran masing-masing sambil menatap laki-laki karet yang sedang terpejam dikasur.
Ya, itu adalah Luffy yang sedang terbaring dikasur salah satu ruangan atas direstoran akibat dibuat pingsan oleh (y/n), jika tidak begitu pasti akan ada masalah yang bertambah karena kejadian yang tidak terduga. Saat ini efek obat yang diberikan Emilia pun juga masih terasa di tubuh luffy. Namun seseorang yang memberikan obat itu tidak ada diantara mereka, melainkan ia pergi entah kemana.
"Ck. Sudah ku putuskan, aku yang akan menemui Alfred." (y/n) mengeluarkan suaranya memecahkan keheningan disana, dan perkataan (y/n) itu jadi sontak mengejutkan dua temannya yaitu Alice dan Lynnelle.
Sedangkan Zoro dan Sanji, mereka berdua berusaha memahaminya dengan terdiam mengamati permasalahan yang diungkit sehingga tidak membuat salah paham.
"Kau yakin?" tanya Lynnelle.
"Ya, aku tidak ragu sedikit pun jadi jangan khawatir! Kalian jagalah Luffy saja." ujar (y/n) yang langsung keluar dari ruangan.
"Tapi (y/n)..." kata Lynnelle terpotong karena Alice mencegahnya untuk membiarkan (y/n) memutuskan keputusannya sendiri.
"Biarkan saja. (y/n) memang berhak bertanggung jawab atas semuanya."
"Bukankah harusnya kau?"
"Jika sudah terkait dengan perasaan lebih baik aku mundur."
"Sebenarnya apa yang kau mengerti tentang (y/n), Alice?"
"Soal itu kau tidak berhak tau."
"Kenapa? Aku kan hanya bertanya saja."
"Sudahlah nanti saja bahasnya, sekarang kita berharap (y/n) bisa menghadapi Alfred atau mungkin tidak." kata Alice yang langsung membuang mukanya.
"Oi memangnya Alfred itu siapa?" tanya Zoro mengelak pembicaraan Alice dan Lynnelle.
"Ah dia adalah penguasa diwilayah sini." ujar Lynnelle.
"Berarti dia yang menjadi ketua organisasi mu?"
"Tidak tidak, Alfred hanya orang penting dibawah bimbingan ketua kami. Namun ia memimpin sebagian wilayah disini, makanya Alfred bisa berbuat seenaknya."
"Jika ada musuh di wilayahnya pasti ia akan selalu mengungsikan penduduk yang menjadi tempat pertarungannya." lanjut Lynnelle.
Zoro dan Sanji pun mulai paham mendengar penjelasan dari Lynnelle dan Alice, apalagi mereka sudah mengalami hal rumit sebelum kedatangannya di Pulau Rhodes. Jadi mereka sedikit sudah terbiasa dan meski merepotkan mereka tetap harus menuntaskan hal yang sudah melibatkan mereka.
"Ah, Aku jadi mencemaskan Nami-san dan Robin-chan apa mereka baik-baik saja?" kata Sanji sambil menghembuskan asap rokoknya.
"Cih. Jangan memikirkan mereka berdua saja! Pikirkan yang lainnya juga, dasar ero-cook!" cibir Zoro.
"Memikirkan perempuan itu lebih utama! Seharusnya kau mengerti jika laki-laki juga mempunyai tanggung jawab untuk melindungi perempuan!" omel Sanji kepada Zoro.
"Cih!" balas Zoro yang membuang muka dengan kasar.
"Sudah kalian berdua istirahat saja, urusan ini biar kita yang mengurusnya, pasti semua nya akan baik-baik saja kok." ujar Lynnelle yang mengelak keributan Zoro dan Sanji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny On the Island of Danger|| Luffy X Readers
FantasiIni adalah cerita pertemuan antara Luffy dengan teman masa kecilnya yang bernama (y/n). (y/n) adalah seorang pembunuh bajak laut yang terikat organisasi menentang pemerintah, walau begitu (y/n) berusaha untuk melindungi Luffy ketika organisasi nya m...