01. Kembali bertemu

1K 128 35
                                    

Baskara memutar kunci motor yang ada di jari telunjuknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baskara memutar kunci motor yang ada di jari telunjuknya. Dilihat matahari belum menyinari sekolah dengan sempurna.

Ngomong-ngomong, Baskara itu selalu menjadi siswa kedua yang datang ke sekolah. Dicatat! Siswa kedua yang datang ke sekolah.

Bagaimana Baskara tahu kalau ia selalu jadi yang kedua? Baskara itu orangnya supel, siapa aja ditanya. Setiap ia datang, ia selalu tanya ke Pak Adi selaku penjaga sekolah, "Pak saya yang datang pertama gak nih?"

Dan Pak Adi selalu jawab, "Bukan Kara, itu si neng galak yang datang duluan."

Baskara mendengus. "Pak manggilnya Aska atau Baskara aja. Jangan dipanggil Kara, nama saya jadi kaya merek santan." Pak Adi cuma ketawa doang, karena selalu lupa.

Walau Baskara siswa kedua yang datang, tapi kalo datang ke kelas, ia jadi yang pertama. Soalnya yang datang pertama lagi asik berkelana keliling dunia mencari harta karun dan 7 bola naga.

Waktu terus berjalan dan jelas teman kelasnya sudah berdatangan sekarang.

Baskara menegakkan tubuhnya setelah melihat Resya melewati pintu kelas. Ia memandangnya dengan senyun sumringah serta mata yang menyipit.

"Selamat pagi Eca, apakabar? Gimana liburannya? Sudah ketemu 7 bola naga nya?"

Resya mendecak, "Apaan sih lo? Masih pagi nanya banyak banget, udah kaya wartawan aja."

Resya duduk lalu berbalik ingin mengambil barang, "Gue colok mata lo ya kalo liatin mulu." lanjutnya ketika mendapati Baskara yang asik menatapnya.

Setelah itu mereka diam. Resya tidak ada niatan untuk menjawab pertanyaan Baskara dan Baskara masih berani memandangi Resya dari belakang.

Memang manusia satu itu, gak ada takut-takutnya sama Resya.

"Selamat pagi brother and sister~~~ Lama tak jumpa." teriak Herian diikuti Nando dan Revan yang kini berjalan ke tempat duduk mereka.

"Wassup my brothers~~~~" Baskara membalas sapaan dari para sahabatnya. "Yok duduk-duduk, anggap aja rumah sendiri." Baskara mempersilahkan sahabatnya untuk duduk.

"Ini sekolah bukan rumah lo Aska." Resya memutar bola matanya, muak dengan ocehan Baskara.

"Ca, sekolah itu rumah kedua. Wajar dong gue bilang kaya tadi"

"Kalo begitu berarti ini rumah gue juga dong ya? Fiks dah besok gue pindahin lemari, tv, kasur-" Herian dengan segala rencananya.

"Makin gila."

Nanda sedikit tertawa mendengar balasan Resya. "Rian lo jangan dekat-dekat Aska deh. Otak lo terkontaminasi nanti, takut gue"

Jelas Baskara, Nando dan Revan tertawa."Nanda lo gak tau aja yang membawa pengaruh buruh diantara kita berempat itu ya Rian. Liat tuh Baskara yang awalnya pendiem jadi 11 12 tingkahnya sama Rian."

GALAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang