Langit memang mustahil untuk di gapai, tetapi Adelarad itu sangat mudah di gapai.
Viola_AdindaMungkin gue bisa di gapai tepi itu akan seperti bunga Kaptus, semakin lo genggam gue, maka semakin lo terluka.
Adelard_M.BPagi pagi sekalil Viola sudah berbuat ulah, dengan cara membully orang di sekitarnya, apalagi dengan anak anak cupu, miskin, bagi Viola mereka tidak sebanding dengan Viola, dan mereka semua adalah babu Viola, kecuali satu orang musuh bebuyutan Viola.
"Seburuk itukah hidup lo, sampai sampai lo ngajak ngajak yang lain agar seperti hidup lo? YANG GAK BERGUNA," ucap Shalena dengan tangan ia lipat di depan dada.
"Whyy? Hidup? Ngerti apa lo sama hidup gue?" Tanya Viola menantang, yah Shalena lah musuh bebuyutan Viola sejak SMP.
"Yah gue ngertilah. Bahkan lo di tinggal mati sama mama lo,makanya jangan jadi anak preman," ucap Shalena sinis, dan ucapanya benar benar membuat Viola emosi, di tambah lagi moodnya yang benar benar hancur.
PLAKKKKKKK
"Berani-beraninya lo. Lo gak tau apa masalah gue," ucap Viola, Shalena kini memegang pipinya yang terasa sangat panas itu, kini mereka berdua menjadi pusat perhatian.
"Whaat? Itu kan my Queen kita," ucap Bianca yang membuat Aurora menatap sahabatanya yang tengah bergelud.
"UDAAHHH," teriak Bianca dan Aurora bersamaan, bukannya malah berhenti, Viola dan Sahlena makin menjadi jadi, salin menarik rambut satu sama lain.
"CUKUPPP!!! Teriak seorang laki-laki yang bertubuh tinggi tegap, dengan tatapan dingin, Viola dan Sahlena yang mengenal suara itu kini langsung diam membeku, seketika kemarahan mereka masing masing mulai menghilang.
"Adelard, Viola yang duluan, tadi langsung nampar gue," aduh Shalena dengan manja sambil memeluk lengan Adelard, dengan cepat Adelard menepis tangan Shalena.
"Hidih, Kasian, tanganya di apain tuh?" Ucap Viola meledek, membuat Shalena seketika darah tinggi, Viola kini menarik tangan Adelard menjauh, Adelard masih diam mengikuti langkah Viola.
"Dasar!!! Cewek gatel," ucap Shalena kesal dan beranjak pergi.
"Udah cukup narik narik gue," ucap Adelard dingin.
"Yehhh, napa? Lo kan milik gue, ye kan?" Ucap Viola dengan centilnya mencubit pipi Adelard, Adelard langsung menepis tangan Viola dan meninggalkan Viola.
"Delard, Viola yakin!! Kalau Adelard bakalan jadi milik Viola," ucap Viola dan mengikuti Adelard dari arah belakang, dan menuju kelas.
~♥~~♥~~♥~
Akhirnya bell istarahat pun tiba, saat Shalena ingin keluar kelas, Shalena menuju meja Adelard dengan gaya aduhaiyy itu.
"Kantin yok Lard," panggil Shalena yang tak luput dari pantauan Viola sedari tadi yang tengah duduk di meja guru.
"Hmmz," jawab Adelard dan berdiri, membuat Shalena senang banget, yah Adelard tidak terlalu membenci Shalena karena menurutnya Shalena tidak terlalu seperti cewek cewek lain.
"Lah kok? Adelard iih!!! kok gitu sih," ucap Viola sebal, Bianca dan Aurora senang hati mengusap kepala Viola.
"Aduhh sabar aja yah Vi, mungkin Adelard emeng bukan jodoh Viola," ucap Bianca membuat mood Viola tambah rusak.
"Bangke lo," ucap Viola dan berlalu pergi menyusul sang rajanya, ehh raja Halu bagi Viola, Viola tipekal cewek yang gak gampang menyerah, Motto hidupnya adalah kejarlah sampai dapat jangan pernah berhenti di tengah jalan.
"Adelarddd!!! Jangan makan sama Shalen. Nanti Vioala cemburu," teriak Vioal memenuhi kantin membuat semua mata menatap Viola, sungguh Bianca dan Aurora sangat malu, walau bukan mereka yang berbuat seperti ini.
Adelard kini menatap Vioal dingin saat Vioal sudah sampai di hadapan Adelard, mungkin Viola bener bener tidak ada cape capenya mengejar Adelard.
"Ngapain sih lo, ganggu aja," ucap Shalena sewot.
"Siapa yang di panggil siapa yang jawab. Aneh tau gak," ucap Viola dengan tengilnya, jujur saja Viola sangat membenci Shalena, Shalena selalu menipu orang dengan kepintaranya, keangguananya, Keramahannya, dan sokcantiknya.
"Ehh Viola, gak usah nyolot gitu dong, tadinya kan gue baik baikin lo. Lo emang yah gak tau cara menghargai orang," ucap Shalena, ini. Buat Viola makin benci sama Shalena, yang selalu memutar balikan Fakta yang jelas jelas dia yang salah.
"Tau deh. Susah. Ngomong sama lo," ucap Viola dan duduk di sampin Adelard, tak lama Liam dan Hanzel juga ikut datang, seketika wajah Liam berubah saat melihat Bianca.
"Ngapain lo di sini?" Tanya Liam menatap Bianca tak suka, entah apa kesalahan Bianca kepada Liam, hingga Liam seperti memiliki dendam tersendiri ke Biangka.
"Lo nanya siapa haa?" Tanya Bianca dengan sedikit nyolot.
"Elo lah," jawan Liam.
"Oh gak perduli, lo mau nanya siapa, dan Bianca gak mau tau," ucap Bianca dan berlalu pergi.
"Dasar cewek Aneh," ucap Liam.
"Jangan benci, nanti lo suka lagi," ucap Hanzel membuat Liem melotot.
"Yah kan Uarora," ucap Hanzel kepada Aurora, Aurora hanya terseyum.
"Adelard!!!" Panggil Viola namun tidak di balas oleh Adelard, sungguh Adelard membuat Vioal meronta ronta ingin memiliki Adelard.
"Adelard sayang."
"Sayang."
"Baby."
"Babi." ucap Viola keras sontak membuat Viola menutup mulutnya, di tambah lagi Vioala sudah menjadi pusat perhatian kantin.
"Ngapain kelian liat liat haa?," Ucap Viola sinis.
"Hee, jadi cewek punya etika dikit dong. Kalau Adelardnya gak mau sama lo, yah udah sana," ucap Shalena.
"Diem deh lo," ucap Viola memutar bola mata malas.
"Adelard. Gak marah kan?" Tanya Viola menenggelamkan telunjuknya di pipi Adelard, Adelard yang merasa terganggu kini menepis tangan Viola kencang dan
"ADELAAARD," teriak Vioal takut kalau dirinya jatuh ke lantai, dengan sigap Adelard menarik tangan Viola tetapi nihil, Adelard hilang keseimbangan dan akihirya mereka berdua jatuh dari kursi, Adelard kini memeluk Viola, takutnya Viola kebentur dilaintai.
Viola membuka matanya perlahan dan ternyata Adelard yang ada di bawahnya sambil memeluk dirinya, jantung keduanya kini berdegup lebih kencang dari sebelumya.
Semua orang yang ada di kantin menatap tak percaya, Shalena yang melihat itu langsung emosi, sementara Liam,Hanze, dan Aurora cengir cengir melihat itu.
"Ekhmmmm," dehem Liam mengejek, sontak Viola dan Adelard menatap sumber suara tampa mengubah posisnya.
"Adelar, minggir," ucap Vioal malu.
"Lo yang minggir. Lo juga ada di atas gue," Lefleks Viola langsung bangun dan berlari menjauh dari Adelard, sungguh kejadian ini membuat namanya hancur.
Hay, ini karya ke 4 Sykra semoga suka
KAMU SEDANG MEMBACA
ADELAVIOL
Romance(MOHON MAAF YAH, AKU PAKE COVER INI GAK IJIN DULU, JADI YANG LIHAT COVERNYA AKU PAKE ATAU YQNG BUAT COVER INI AKU IJIN PAKE YAH,) Satu cerita indah di sebuah SMA Madyarna, Viola Adinda Agantara yang terlahir dari keluarga yang cukup kaya raya, anak...