Gimme a Break! - 1

4.8K 504 104
                                    


Ketika dunia penuh dengan alpa alpa sialan, di sanalah penegak keadilan lahir.

"Jangan! Lepaskan aku!"

"Ini heat pertamamu bukan? Kami akan memberimu kehormatan untuk mengurusnya. Akan sulit bagimu jika kau tidak melakukan seks, bukan begitu?"

Bugh!

"Eh!?"

Satu di antara dua alpa yang sedang memaksa seorang gadis omega yang sedang heat menoleh ke belakang saat punggungnya mendapatkan hantaman kuat benda keras.

"Siapa kau!?"

Pemuda berseragam SMA, bermasker dengan sebuah pipa besi berada dalam genggaman terlihat menggeram marah melihat kejadian di depannya itu. "Kau sialan!"

***

"Seorang laki-laki bermasker?" Pemuda berambut hitam bertanya setelah menghembuskan asap rokok yang dihisapnya. Mata kelamnya memandang kedua sahabatnya yang terlihat babak belur. Bahkan salah satunya harus mengalami patah tulang di lengan. Pria berambut kuning kemerahan yang mengadu padanya bahwa ia diserang secara tiba-tiba oleh  orang tidak dikenal.

"Dia memakai gakuran dan kaos merah."

"Dia menyerang kami dari belakang."

Uchiha Sasukeーpimpinan geng besar di sekolah SMA Konohaーberdecih mendengar penjelasan dari sahabat lainnya. Ia tak suka mendengar perkelahian dengan cara tidak jantan sama sekali.

"Dan karena itu kalian membutuhkan satu bulan untuk menyembuhkan lukamu? Sungguh menyedihkan. Bukankah kalian berkelahi dua lawan satu?" Sasuke memandang remeh temannya bernama Yahiko yang mengalami patah tulang di lengan.

"Tapi dia memakai senjata!" bela sahabat Sasuke    berambut putih, bergigi runcing.

"Ciri-cirinya mirip dengan ... Namikaze Naruto dari SMA X."

"Naruto?" Kening Sasuke berkerut mendengar nama asing di telinganya. Setiap berandalan dari SMA mana pun di daerah Konoha, ia mengenalnya, tapi tidak dengan Naruto. Merasa penasaran dengan berandalan tersebut, Sasuke memutuskan untuk memasang pendengarannya untuk mengetahui informasi pemuda itu dari Deidaraーsahabat Sasuke lainnya.

"Aku pernah melihatnya. Dia seperti serigala penyendiri, tidak bergaul dengan orang-orang yang biasa. Dia selalu memakai masker dan membawa pipa besi. Matanya tajam dan dia gila seperti anjing liar."

"Bagaimana bisa dia menyerang murid SMA Konoha tanpa alasan?" Sasuke menoleh ke samping di mana dua sahabatnya yang terluka berada.

"Kami tidak tahu!"

Sasuke berdecak kesal.

"Siapa yang tahu. Naruto sepertinya bukan tipe seseorang yang akan menyerang orang lain tanpa alasan."

"Laki-laki di SMA X dan SMA Y ribuan kali menyedihkan dari pada SMA Konoha. SMA Konoha adalah pusatnya para superior."

"Apa?"

Sasuke menoleh ke arah Deidara dan menatapnya tajam. Ia tak suka jika tempat mereka berada masih harus dipertanyakan kualitas murid-muridnya.

"Siapa sebenarnya yang superior? Kau anak dari kepala sekolah dan lihatlah dirimu! Bukankah aku benar, Sasuke?"

"Sungguh kasar ... jangan menjadikan diriku sebagai contoh."

Deidara terkekeh. Sasuke memang tak terlihat seperti alpha superior. Hatinya terlalu lemah jika harus dihadapkan dengan sesuatu yang menyentuh perasaan. "Tapi Naruto ... mungkin sedang melakukan sesuatu dengan memburu para murid alpa. Bukankah dia meminta untuk berkelahi? Mungkin dia seorang omega atau beta yang membenci alpa."

いい加減にしろ ( Ii Kagen ni Shiro )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang