Gimme a Break - 11

1.7K 260 56
                                    

Namikaze Naruto, seorang omega luar biasa yang menekan heat-nya dengan kekuatan mental. Sangat urakan hingga sulit untuk membayangkan sikapnya itu. Tidak pernah terpikirkan oleh Sasuke untuk berhubungan dengan tipe orang seperti itu. Namun dengan berjalannya waktu, tanpa sadar ia telah jatuh pada pemuda itu dengan segala sikap urakannya.

Beberapa bulan setelah ia menyatakan perasaannya, ia memaksa Naruto untuk selalu datang tiap kali masa heat-nya datang. Sungguh ia merasa tidak percaya dengan dirinya sendiri.

Sama seperti heat sebelumnya, terkadang heat Naruto tidak bisa dikontrol sendiri oleh kekuatan mentalnya sendiri. Seperti saat ini, Naruto datang padanya dan langsung menerjangnya saat pintu rumahnya baru saja dibuka olehnya. "Tung-tunggu Naruーsetidaknya ayo kita pergi ke ka … tunggu!" Sasuke berteriak panik saat Naruto dengan terburu-buru melepaskan ikat pinggang yang dikenakannya. "Ke kamar … tunggu! Di dalam kamar kita bisa melakukannya selama yang kau mau!"

Naruto menghentikan pergerakannya dan menuruti apa kata Sasuke. 

Heat Naruto sangat tidak stabil. Kadang datang sebulan sekali, lalu beberapa hari kemudian akan datang lagi dan akan reda setelah beberapa jam kemudian. Datangnya kadang juga tidak pasti. Sasuke selalu membolos sekolah bila Naruto sedang dalam masa heat-nya. Ia tidak mungkin mengabaikan aroma manis Naruto yang membuatnya gila begitu saja. 

Meski sering melakukannya sampai kehilangan akal sehatnya, akan tetapi Sasuke selalu menahan diri untuk tidak memberi tanda di leher Naruto. Menandai seorang omega harus dengan persetujuan kedua orangtua sang omega. Lagipula mereka masihlah siswa menengah atas. Sudah dipastikan kedua orangtua Naruto tidak mengizinkannya. Tanggung jawab menandai seorang omega sangat besar. Apalagi jika mereka memiliki anak sebelum mereka benar-benar dewasa, pasti kedua orangtua Naruto akan khawatir dengan masa depan Naruto.

***

Naruto duduk tertunduk di pinggir ranjang Sasuke. Tubuhnya sudah merasa lebih baik dari sebelumnya. "Gejalanya sudah reda."

"Itu bagus. Kali ini reda lebih cepat dari biasanya."

Naruto menghela napas lelah. "Aku berhutang sekali lagi padamu."

Sasuke terdiam sejenak, menatap punggung Naruto dengan perasaan tak mengerti. "Berhutang padaku? Kita memiliki hubungan!" Sasuke menekankan kata 'hubungan' yang berarti mereka adalah sepasang kekasih.

Naruto berdiri memungut pakaiannya dan mengenakannya. "Pulang."

"Eh? Kau tau … kau boleh menginap."

"Kenapa harus menginap?"

Sasuke mendudukkan diri di atas ranjang. "Apa maksudmu dengan 'kenapa?'."

"Sampai jumpa."

"Hei! Naru …." Sasuke memandang hampa pintu kamarnya yang tertutup. Padahal ia ingin bermesraan dengan Naruto setelah melakukan kegiatan melelahkan. Selalu seperti ini. Setiap kali heat Naruto reda, kekasihnya itu akan segera pulang tanpa ingin tinggal barang sebentar saja. 

***

Sasuke mengirim pesan pada Naruto untuk kembali menemuinya saat heat-nya datang ketika waktu istirahat dimulai. Meski mereka sudah menjadi sepasang kekasih, tetapi sikap Naruto masih sama seperti sebelumnya. Ia tahu jika Naruto bukanlah tipe orang yang suka bermesraan, tapi setidaknya situasinya sedikit berubah. 

Sasuke menghela napas membayangkan ketika dirinya datang ke kediaman Namikaze dan membicarakan masalah heat Naruto. Ia berbicara secara baik-baik setelah acara makan malam bersama. Ia pikir Minato akan membunuhnya. 

"Maaf? Bisa kau ulangi lagi, Sasuke?" Minato menatap Sasuke dengan tatapan tajamnya. 

"Ketika heat Naruto datang, aku akan …."

いい加減にしろ ( Ii Kagen ni Shiro )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang