-Chapter 16-

340 54 12
                                    

Warning : a little bit 🔞

"A-astaga"

Yuri tiba-tiba melepaskan pelukan Yena, membuat Yena mengerutkan alisnya. Ia mengusap-usap wajahnya, tersadar akan apa yang baru saja dia lakukan dengan Yena.

Tersadar bahwa dia hampir saja jatuh ke lubang yang sama.

Iya, lubang omong kosong Choi Yena.

"Yuri-"

Yuri mengangkat tangannya, membuat Yena diam seketika.

"Ngapain k-kamu disini?" Tanya Yuri sambil membelakangi Yena.

"Uhm aku mau-"

"Gimana caranya kamu bisa tau, k-kalo aku-- Seungwoo Oppa ada disini?"

Yena menghela nafas pelan sambil melirik ke arah Seungwoo yang tidak sadarkan diri.

"Ceritanya panjang. Sekarang kamu bawa barang-barang kamu terus ikut aku"

Yena menghampiri Yuri dan berusaha mengambil tangannya, tapi Yuri mengelak.

"Buat apa?"

"Yuri, tolong jangan banyak tanya dulu. Sekarang kamu harus ikut aku, disini ga aman untuk ka-"

"Kenapa aku harus percaya sama kamu?"

Yena terdiam.

Dia baru sadar akan kadaan Yuri yang berantakan. Pipinya bengkak, rambutnya tidak beraturan, dan matanya yang merah (Yena yakin penyebabnya karena menangis terus menerus).

Tetapi di mata Yuri ada kilatan amarah saat melihat Yena, membuat perasaan Yena hancur.

Yuri pasti sangat membencinya.

"Hm?" Tanya Yuri lagi.

"Lagi pula apa peduli kamu. Ini urusan aku dan Seungwoo Oppa, kamu ga usah ikut campur"

Yena menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya.

"Yuri, untuk sekarang kamu ikut aku dulu. Kita harus pindah ke tempat yang aman" bujuk Yena sambil mengulurkan tangan ke Yuri.

Yuri mengabaikannya dan menghapus air mata serta sedikit merapihkan rambutnya yang berantakan.

"Tolong jangan manfaatin keadaan aku sekarang, Yena. Aku memang butuh bantuan kamu, tapi aku ga akan balik lagi ke kamu" ucap Yuri berusaha terdengar ramah, tapi gagal total.

Yena mulai kehabisan kesabarannya.

"Bisa ga, kamu dengerin aku sekali aja?" Tanya Yena.

Alis Yuri berkerut, ngomong apa sih orang ini.

"Aku? Aku ini selalu dengerin apapun mau kamu, kamu nyuruh aku pergi dan aku lakuin. Sekarang aku udah turutin kemauan kamu, kamu malah balik lagi! Apa?! Kamu mau mainin perasaan aku lagi? Minta aku balik sama kamu, terus besoknya kamu dorong aku lagi?!"

Yena menatap Yuri dengan lemah. Lagi-lagi rasa bersalahnya muncul.

Huft, akan butuh waktu yang lama untuk membujuk Yuri.

~~~~~

"Yena"

"Hm"

"Aku kira kamu udah pergi, kenapa masih disini?"

Yena beralih dari kegiatannya untuk mengambil P3K, lalu memandang Yuri yang sedang menatap layar TV.

Between Us • YenyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang