-Chapter 7-

383 64 8
                                    

"Choi Yeonbin"

Yena menoleh mendapati Yuri di depannya.

"Ya, nona? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Yena.

"Ikut saya sebentar, ada yang mau saya tanyakan" perintah Yuri.

Yena pun nurut, lalu berjalan mengikuti Yuri. Tapi wanita itu tiba-tiba menoleh pada Yena, membuat tubuh mereka hampir bertabrakan.

"Malam itu,"

"Ya?"

"Malam itu pas saya mabuk, k-kita cuma c-ciu-"

"Ciuman?"

Mendengar kata itu wajah Yuri seketika langsung memerah. Bagaimana bisa Yena menyebutkan hal itu dengan sangat santai?

"Y-ya apapun itu, cuma itu aja kan? Kita g-ga ngelakuin hal lain kan?"

Hm menarik.

"Kamu bener-bener ga inget kamu udah ngelakuin apa ke saya?" tanya Yena sambil menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya.

Wajah Yuri semakin memerah. Wanita itu terus menerus menggigit bibirnya, khawatir. Dia sama sekali ga bisa inget apapun kecuali mencium Yena.

Bagaimana kalo malam itu dia melakukan hal yang tidak senonoh pada Yena?

"Wah, kacau. Kamu bener-bener ga inget? Apa perlu kita reka ulang adegan supaya kamu inget?" Tanya Yena dengan senyuman seduktifnya.

"Jangan macem-macem kamu!" Ancam Yuri sambil melangkah mundur.

Yena ketawa.

"Hehe bercan- aw sakit Yuri" kata Yena setelah mendapatkan pukulan dari Yuri.

"Hm well deserved, lagian berani-beraninya bercandain hal kayak gitu"

Yena terkekeh.

Dibercandain aja Yuri udah gugup setengah mati, gimana nanti kalo- ah sudahlah.

"Gausah ketawa"

Yena langsung mengatupkan bibirnya lalu menundukkan kepalanya.

"Bagus, nurut" kata Yuri tanpa sadar menepuk pelan kepala Yena lalu pergi dari situ.

Yena pun menyentuh kepalanya yang ditepuk tadi, tersenyum sambil memandang kepergian Yuri.

Akan seperti apa kita sekarang kalo aku ga pergi waktu itu, Yuri?

~~~~~

"Yuri, sebenernya kita mau ngapain ke sini?"

"Nanti juga kamu tau"

Sesampainya di rumah abu, perasaan Yena langsung campur aduk. Mereka ternyata pergi ke tempat penyimpanan abu milik ibu panti.

Lagi-lagi perasaan bersalah Yena muncul.

"Karena tempo hari kamu nanyain tentang ibu, makanya saya bawa kamu kesini hari ini"

Yuri menoleh ke Yena.

"Sana, pasti banyak yang mau kamu bilang ke ibu kan?"

Yena mengangguk, lalu berjalan menuju abu milik ibu panti.

"Selamat siang bu, ini Yena. Choi Yena, anak ibu yang paling ganteng. Ibu apa kabar disana? Semoga ibu baik-baik aja. Maaf ya bu, Yena ga bisa ada untuk ibu di sisa waktu ibu disini. Maaf Yena baru muncul lagi setelah 12 tahun. Maaf karena Yena udah pergi begitu aja tanpa pamit. Maaf juga karena Yena udah ingkar janji untuk jaga Yuri. Tapi ibu ga usah khawatir lagi, sekarang Yena udah ada di samping Yuri. Kali ini Yena janji ga akan pergi lagi, Yena pasti akan terus jaga Yuri. Bahkan kalo ibu ijinin-"

Between Us • YenyulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang