Author PoV
Kyuhyun, Seohyun dan Gikwang akhirnya sampai di sebuah tempat yang sepertinya merupakan titik start permainan. Seperti yang diberitahukan oleh pemandu, mereka sudah menemukan orang-orang dengan setelan sama seperti mereka, dalam jarak yang tidak berjauhan. Kemungkinan besar, mereka adalah para pemain.
Terhitung ada sembilan orang pemain di sini, dua belas jumlahnya jika dihitung bersama mereka bertiga.
Sebuah bangunan tua berdiri kokoh di hadapan mereka. Ini bukan bangunan seperti gedung apartemen di level satu, tampaknya ini adalah sebuah mansion.
"Haruskah kita mendekati mereka?" tanya Kyuhyun.
"Tidak perlu," jawab Seohyun.
"Kenapa?"
"Ekspresi mereka tidak menyambut kita."
Kyuhyun menoleh. "Kau selalu berprasangka."
"Tapi, prasangkaku selalu benar," jawab Seohyun yang membuat Kyuhyun langsung diam.
Tiba-tiba saja, sebuah suara terdengar. Sampai membuat telinga mereka yang mendengarnya terasa sakit. Semua orang yang ada di sana langsung menutup telinga mereka dengan telapak tangan.
"Selamat datang para pemain yang terpilih. Game akan dimulai dalam lima menit. Persiapkan diri kalian karena game ini memiliki tingkat kesulitan 4 dari 10."
"Game ini bernama Kill It, bunuh apa saja yang seharusnya dibunuh. Clue yang akan diberikan untuk game ini adalah jangan libatkan perasaan atau kau akan mati."
"Jumlah pemain ada dua belas. Akan dibagi empat tim yang setiap timnya beranggotakan tiga orang. Warna senapan yang kalian pegang adalah warna untuk menemukan anggota tim kalian."
"Jika kalian berhasil lolos di level ini, visa kalian akan tetap aman hingga level selanjutnya. Selamat berjuang, semoga beruntung."
Suara wanita itu tidak lagi terdengar, kali ini para pemain sibuk mencari anggota tim mereka lewat warna senapan yang mereka pegang.
"Hei, senapan kita sama!" kata Gikwang pada Seohyun dan Kyuhyun.
"Eoh, kita satu tim?" tanya Kyuhyun.
Seohyun melihat senapan yang dipegangnya, lantas beralih pada Kyuhyun dan Gikwang. Benar, warnanya sama.
"Astaga, syukurlah kita satu tim. Karena aku tidak tahu mereka karakternya seperti apa," ucap Gikwang.
"Jangan merepotkanku saat permainan berlangsung," kata Kyuhyun.
Berbeda dengan Kyuhyun dan Gikwang yang terus mengobrol, Seohyun lebih memilih untuk menatap lingkungan sekitarnya.
Keningnya berkerut saat ia menangkap beberapa huruf yang agak mencurigakan di kaca mobil yang terparkir tak jauh dari mereka. Mobil itu sudah berdebu, gayanya pun terlihat begitu tua. Sepertinya mobil ini keluaran tahun 80-an.
KAMU SEDANG MEMBACA
[S] DNA: Until Dawn
Fiksi Penggemar✨DNA: Until Dawn✨ [Series 1 : Love to Hate Me] 🍁Sinopsis : "Jangan ada rahasia di antara kita, maka semua teka-teki yang kita hadapi akan mendapatkan jawabannya," ucap seorang pria dengan kemeja yang sudah lusuh. Seohyun tersenyum miring. "Terakhi...