18

1.1K 54 0
                                    

Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya
Follow juga akun ini
Vote dan komen kalian semangat aku 🥰

|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|

Semua berkumpul di markas, Aldo Amara dan David sampai duluan di markas yang lain masih dijalan. Tiba tiba suara motor bergemuruh mendekat arah markas Lixer. Gerombolan geng Venus.

"Gue kan belom kasih aba-aba" ketus Aldo

"Gue gak nyuruh Mereke kesini" "ujar David

"Udah-udah jangan berantem" Amara menenangkan keadaan

"Ara kamu didalam aja, jangan kemana mana. Dan Lo kagan Ara biar gue yang ngadepin Venus bersama anak Lixer yang ada" perintah Aldo

Amara berfikir agar bisa melawan geng Venus dengan jumlah anggota lixer tidak seberapa, dan juga David tidak mungkin membantu Lixer sekarang juga.

"Ara mau kemana?" Ujar David

"Kamar mandi"

Amara masuk kamar mandi dan keluar lewat jendela kecil. Amara loncat dari jendela itu dan terjatuh. Kaki Amara tergores serpihan kaca. Tapi tidak mengurangi semangat Amara.

Amara melihat Lisa, Sinta, Cantika, Raisya dan Shela ditahan sama anggota Venus. Amara mencari peralatan yang bisa digunakan.

"Pistol, yah ini bisa" Amara mengambil pistol itu.

Amara keluar dari tempat persembunyiannya. Amara meluruskan tangannya yang memegang pistol itu.

"Ara kamu ngapain" teriak Aldo, tidak didengar oleh Amara.

"Lepasin temen gue atau gak --"

"Atau gak apa" bentak Arka

Amara melihat Anetha di balik motor besar itu. Amara perlahan jalan menuju motor itu dan menangkap Anetha.

"Atau gak Anetha mati" teriak Amara sambil mengarahkan pistolnya ke kepala Anetha.

"Ara" teriak Lisa

"Lepasin temen gue atau Anetha mati" bentak Amara

"Pacar Lo berani juga ya bos" goda Istajib

"Diem Lo" bentak Aldo

"Diem goblog" Krisna menjitak Istajib

"Oke-oke. Santai lepasin Anetha dulu ntar gue lepasin temen Lo" Arka sambil mengangkat tangannya.

"Tolongin gue" teriak Anetha

"DIEM" bentak Amara

"Lepasin Anetha" Arka bersikap lembut.

"Kalian semua pergi"

"Anetha lepasin dulu"

Amara melepaskan Anetha begitupun sebaliknya Arka melepaskan teman-temannya.

"Pergi dari sini" Amara mengarahkan pistolnya ke arah Arka

"Cabut" perintah Arka

Geng Venus pergi dari sana. Amara melepaskan pistol itu dari tangannya pistol itu jatuh ke tanah. Amara seketika lemah. Aldo berlari untuk menghampiri kekasihnya dan membawa Amara masuk ke markas.

"Gue nyuruh Lo jaga Ara" bentak Aldo

"Ara tadi izin ke kamar mandi yaudah gue izinin" sinis David

"Ini bukan salah David"

"Tadi Lo keren abis Ara" istajib mengacungkan jempolnya

"Gak nyangka gue" lanjut Istajib

"Aku gak mau kamu ulangi lagi. Itu bahaya Ara" Aldo menasehati Amara

"Tapi semua selamat kan. Jadi itu gak bahaya" Amara tersenyum

"Aku gak mau kamu terluka Ara"

"Tapi sekarang aku baik-baik aja kan Aldo"

"Tapi tadi seru tau" lanjut Amara dengan wajah yang begitu ceria

"Ara" Aldo memelototi Amara

"Aldo" begitupun sebaliknya

"Woi bucin Mulu, gue panik nih" ujar Lisa

"Gak kenapa-kenapa kan?" Tanya Krisna

"Gapapa" ujar Cantika

"Gue baru inget, waktu itu yang bawa gue Bagas tapi yang perkosa gue bukan dia" lanjut Cantika

"Terus siapa?" Tanya Lisa penasaran

"Yang tadi ngelindungin Ane Anetha"

"Arka?"


















Semoga suka chapter ini
Jangan lupa follow instgram aku @isnaumahh

Dear, My Little FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang