40 Days

EPISODE 15. Mungkin Dave

Sebelumnya, aku mau bilang terima kasih karena kalian sudah mau mampir ke cerita ini💕.

Tapi sayangnya, cerita ini harus berhenti sampai episode ini dan kelanjutan episodenya akan aku publish di Innovel mulai hari ini dan hari-hari seterusnya (setiap hari).

Sekali lagi terima kasih atas partisipasinya, kawanns❤

Kalian bisa baca ceritanya di Innovel ya (update setiap hari & masih gratis)

Cukup follow akun Zaynriz aja, dan cari cerita dengan judul yang sama.

❤💕💕

_________

💕Selamat membaca 💕

_______

Rasanya ingin berurusan dengan orang yang tadi lagi. Maksudku, urusan yang sama. Pria berotot itu mengganti belanjaanku dalam jumlah dua kali lipat. Cukup malu sendiri karena tanpa sadar aku seperti pemeras. Tapi ya sudahlah, itu memang salah pria cupu tadi.

Sampai di depan apartemen, aku menurunkan kantong belanjaan karena ada sesuatu di bawah pintu dan aku harus mengambilnya. Sebuah amplop bewarna biru muda yang kupastikan adalah sebuah surat.

Di zaman modern seperti ini masih mengirim surat? Kira-kira dia hidup di zaman kapan.

Dan aku semakin tak habis pikir saat kubuka ternyata pengirimnya adalah Daisy yang unitnya hanya beberapa langkah dari unitku. Melihat ke arah unitnya sebentar lalu mulai masuk ke dalam dan meletakan semua belanjaanku ke dapur kemudian aku duduk di salah satu kursi sebelum dengan cukup fokus aku membaca surat tersebut.

[Mungkin ini terlihat begitu jadul]

"Memang," komentarku tanpa sadar.

[Tapi aku sungguh-sungguh mengirimnya untukmu. Dengan segenap hati aku meminta maaf atas kesalahanku yang mungkin membuatmu marah dan mendiamkanku seperti sekarang. Aku tidak tau apa penyebabnya dan hingga sekarang aku masih berusaha mengingat setiap kejadian yang barangkali membuatmu marah. Tidak mungkin mengirim pesan karena kau pasti akan membiarkannya. Apalagi menelfonmu jadi kuharap ini cara terbaik. Dan aku dengar dari Amanda bahwa kau tidak baik-baik saja dengan Smith. Kuharap kau mau bercerita padaku ....]

Lembar kertas tersebut kuremas dengan sangat kuat, dan melemparnya ke tempat sampah yang tidak terlalu jauh. Amanda dan Alice sudah mulai dekat. Bahkan mungkin aku tidak tahu apa yang mereka rahasiakan dariku. Amanda mulai berani bercerita tentangku di belakangnya, meski kuduga, dia mungkin sering melakukannya.