12. Siska

55 29 163
                                    

.
.
.

Hepi riding💛🎉

Awan putih bergerak lambat di langit biru, mentari memancarkan cahaya cerah di pagi ini. Burung-burung berkicau di pepohonan yang rindang di sekeliling lapangan sekolah menengah atas. Lapangan itu tampak lengang, tidak ada aktivitas lain selain petugas kebersihan yang sedang menyapu daun-daun yang berguguran.

Siswa-siswi SMAN 1 Nusantara tengah fokus dengan materi-materi yang disampaikan oleh guru di depan kelasnya masing-masing. Termasuk kelas X IPA 2.

Sudah setengah jam pelajaran Bu Rika menjelaskan materi yang ada di papan tulis. Tanpa lelah Bu Rika membahas satu persatu contoh soal dan cara penyelesaiannya. Murid kelas X IPA 2 mendengarkan dengan seksama, ada sesekali murid yang bertanya dan dengan sigap Bu Rika menjelaskan hingga murid itu paham. Kecuali sosok pria bernama Agi, ia tengah sibuk menggali harta karun dari lubang hidungnya, tanpa berniat memahami materi yang disampaikan Bu Rika di depan sana. Adegan di atas hanya dilakukan oleh orang yang sudah profesional, ya.

Tok! Tok!

Ketukan pintu terdengar nyaring, membuat seisi kelas teralihkan dan langsung menatap ke arah pintu. Begitupun dengan Nao, ia penasaran siapa sosok di balik pintu.

“Masuk,” titah Bu Rika.

“Permisi, Bu.” Pintu yang semula tertutup kini terbuka perlahan, menampilkan sosok pria setengah baya yang masuk dengan seorang gadis.

“Maaf, Bu, mengganggu waktunya sebentar. Sekolah kita kedatangan murid baru, kebetulan kelas X IPA 2 kekurangan jumlah murid jadilah saya memasukkannya ke kelas ini,” pria yang menjabat sebagai kesiswaan itu menjelaskan.

“Oh begitu, Pak. Silahkan perkenalkan diri terlebih dahulu agar teman-teman tahu namanya,” ujar Bu Rika ramah.

Gadis itu pun melangkah menghadap ke seluruh murid kelas X IPA 2, ditatapnya wajah satu persatu murid yang ada di sana.

“Perkenalkan nama aku Siska Amalia, aku pindahan dari Bali.” Gadis bernama Siska itu memperkenalkan diri dengan senyum yang terus mengembang. Kemudian Bu Rika menyuruhnya duduk di bangku kosong yang kebetulan berada di belakang Nao.

Siska berjalan menuju kursi yang dimaksud, saat melewati meja Nao matanya tak sengaja bertemu dengan mata Nao. Tatapan berlangsung beberapa detik sebelum Nao beralih menatap ke arah Bu Rika.

Siska duduk tepat di belakang Nao, terdengar bisikan siswi yang mulai menggosip kedatangan Siska.

Pembelajaran dilanjutkan setelah guru kesiswaan itu pamit kembali. Dan murid baru bernama Siska sudah langsung ikut belajar di mata pelajaran Bu Rika.

Siska terus mengamati Nao dari belakang, nampaknya ia tidak asing dengan wajah Nao. Seperti pernah bertemu. Tetapi kapan?

***

Seperti biasa Nao hanya duduk sambil menulis di belakang bukunya. Kelas mulai sepi, karena bel istirahat sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu.
Menyisakan Nao dan Siksa yang duduk di belakangnya.

Siska berdehem singkat sebelum akhirnya menyentuh bahu Nao dengan telunjuknya dari belakang.

Siska berkata, “Nama kamu siapa? Aku Siska.” Tangannya ia tarik kembali setelah Nao menoleh.

“Nao,” jawab Nao simpul. Ia berkutat lagi dengen bolpoinnya.

Bibir Siska membulat membentuk huruf O. Tidak lama Mey dan Agi memasuki kelas dengan membawa sekeresek gorengan yang dibelinya di kantin dengan dua botol air mineral.

Autism Opens the WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang