Memang bukan terlahir dari orang tua yang sama, tapi karena tinggal bersama mereka menjadi keluarga.
So, WELCOM TO ENHYPEN FAMILY!
🌞
•on going
•baku/non baku
•alur cerita dari sendiri
⚠DON'T COPY MY TEXT.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Laper banget, ngebakso dulu kali ya" ucap Heeseung saat melihat kedai bakso di sebrang jalan.
Ia menyebrangi jalan dengan motor, lalu ia memakirkannya dengan rapi.
"Whattt? Repeat! Gue gak ngerti!"
Heeseung melepas helmnya, sepertinya ia kenal dengan suara itu. Suara itu berasal dari dalam kedai bakso.
Sambil memasuki kedai, mata Heeseung dengan teliti memperhatikan para pelanggan yang sedang makan di kedai tersebut.
Satu objek membuat matanya berhenti, benar dugaannya. Ternyata tadi itu suaranya Jake, saat ini ia bisa melihat 2 pemuda yang sedak asik mengobrol dan yang satunya lagi sibuk menyantap makanannya.
Ternyata jasuke sedang berada disini juga.
"Woy, woy! Itu kayak bang Heeseung bukan si?" Sunghoon menepuk lengan Jay dan Jake lalu menunjuk Heeseung yang sedang memperhatikan mereka.
Jay bangkit dari kursi.
"Lahh iya, Woy bang! Ngebakso!" teriak Jay tanpa peduli yang lainnya jadi menoleh ke arahnya.
Heeseung menggaruk lehernya, malu-maluin aja perasaan. Pikirnya.
"Gak usah teriak anjeng," Sunghoon ini mulutnya emang lemes banget ngomong kasar, jangan ketipu sama wajahnya deh.
Heeseung duduk di salah satu bangku yang kosong "widii, udah lama di sini?" Tanya nya.
Jasuke menggeleng bersama.
"Gak begitu lama." Ucap Jake.
"Bang, udah mesen bakso?" Tanya Jay kembali duduk.
"Belum, pesenin dong" suruh Heeseung.
"Dih, malesan. Pesen sendiri dong." Tolak Jay karena sudah pw.
"Gak boleh durhaka sama yang lebih tua, udah sono pesenin." Sunghoon emang ngajak gelut anaknya.
Jay berdecih pelan "gue juga lebih tua dari lo ya nyet." Kan jadi kepancing emosi.
