1. Tahun yang baru

22 4 0
                                    

     Pagi yang cerah di awali dengan tahun baru yang berbeda. Mengawali kisah dan hidup yang baru itu lah tujuan dari wanita berparas cantik yang memiliki orangtua di Bandung. Gadis yang memutuskan untuk pergi ke Jakarta agar melupakan semua kisah percintaannya di kota Bandung sekaligus melanjutkan pendidikannya. Bandung memang indah, rasa-rasanya cewek itu sangat berat hati meninggalkan tanah kelahirannya. Bandung ialah kota metropolitan yang orangnya cukup ramah, lingkungannya yang asri dan kreatif. Sangat di sayangkan jika ia harus bertempat di kota yang di penuhi dengan ramainya orang dan kejahatan yang merajalela. Gadis yang kian ingin cepat-cepat berbenah diri untuk bersiap-siap ke Jakarta. Pakaian yang di kenakan cewek itu simpel dengan kasual yang cukup elegan. Padahal kedua orangtuanya tidak ingin bahwa anak semata wayangnya harus pergi meninggalkan kota ini.

"Ma, pa aku harus pergi sekarang nanti takutnya telat lagi ngampus. Ini hari pertama aku kuliah."

"Apa kamu yakin sayang untuk tinggal di Jakarta ?!" ucap Mala Sari, ibu dari gadis itu.

"Iya benar, apa kamu yakin nak. Jakarta itu kota yang cukup keras dan banyak kejadian kejahatan di sana," sahut Supardi, ayahnya.

"Ma, pa nggak usah khawatir ya. Santhi akan baik-baik saja di sana, kalian doa saja sudah cukup."

"Iya pasti kami berdua mendoakanmu."

"Ya udah aku pergi dulu ya. Mama sama papa harus yakin kalau anaknya bisa jaga diri. Lagian tujuan aku ke Jakarta bukan sekedar untuk kuliah. Mama tau kan tujuan aku apa ke Jakarta ?! Melupakan semuanya yang terjadi di sini antara aku dan Miko."

"Iya, tapi kamu jangan bersih keras ya untuk melupakannya."

"Iya ma, aku berangkat sekarang ya," dengan nada berat gadis itu kini berpamitan dengan Mala Sari dan Supardi.

Flasback

Dahulu di Bandung gadis ini menjalin hubungan dengan Miko sang lelaki yang hampir saja ingin bertunangan dengannya. Namun Tuhan berkehendak lain cowok itu telah tiada sebelum hari pertunangannya berlangsung. Itu di sebabkan karena gadis itu ingin sekali di ajarkan untuk mengendarai mobil agar suatu saat cewek itu yang sudah mempunyai anak dengan Miko bisa mengantarkan anaknya bersekolah. Aneh saja pemikiran mereka berdua sudah sampai sejauh itu. Sampai di saat gadis itu di ajari malah kecelakaan pun terjadi antara mereka berdua. Miko yang menyetir mobilnya untuk mencontohkan bagaimana mengendarai mobil justru bermesraan dengan cewek itu sehingga ia pun tidak melihat jalan raya.

Di tengah-tengah perjalanan menumpangi bus yang menuju kota Jakarta. Gadis itu duduk di kursi sebelah kiri bersebelahan dengan jendela kecil yang terdapat di bus agar menikmati udara segar yang terus menghampirinya sehingga ia pun tertidur sebentar oleh desiran angin yang terus menyelimuti wajah gadis itu.

Beberapa menit saja gadis itu tersadar dari tidurnya, sadar karena bus ini sudah berhenti saja. Berniat untuk beranjak turun dari bus kemudian berjalan seraya membawa koper dan ransel yang ia kenakan sendiri di pundaknya sebagai tempat buku perlengkapan lainnya nanti, di saat kuliah.

Berjalan gontai seraya melihat lingkungan sekitar kota Jakarta yang sangat padat kendaraannya. Terlihat dari ujung jalan kalau seseorang sedang melambaikan tangannya bertalu-talu ke arah gadis itu. Yang hanya diam dengan raut wajah memandang ke pria tersebut. Pria yang sedang melambaikan tangannya itu sontak memasuki mobil putih lalu mengendarainya dan tertuju ke arah cewek itu sehingga Santhi sontak berjengit.

"Selamat pagi, apa benar anda yang bernama Santhiana ?" tanya pria itu dengan badan tegapnya.

"Iya benar."

"Saya di perintahkan untuk menjemput anda sampai ke rumah dengan senantiasa selamat."

"Oh, ya mas pasti orangtua saya yang memerintahkannya."

SAPTHITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang