TWO

84 16 1
                                    

Pelajaran hari ini membosankan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pelajaran hari ini membosankan. Setidaknya itulah yang Jaehyun rasakan. Menghela napas lelah, Jaehyun berjalan keluar kelas dan melangkahkan kaki panjangnya. Sial, padahal dia sudah berusaha kabur namun semuanya sia-sia.

Jaehyun menghidupkan ponselnya yang tadi sempat dimatikan. Mengecek pesan masuk dari Doyoung.

D. Kim

Sepertinya aku tidak bisa datang hari ini. Tidak apa-apa'kan? Ibuku sedang sakit, tidak ada yang menjaganya.

Jaehyun menghela napas. Kemudian mengetikkan balasan untuk Doyoung.

J. Jeong

Ya sudahlah. Tidak apa, semoga ibumu cepat sembuh. Nanti aku datang berkunjung.

J. Jeong

Jika aku ingin.

Jaehyun menatap pesannya sebentar, sedetik kemudian mengangkat bahu dan mematikan ponselnya. Kaki panjangnya kembali melangkah. Sekolah selalu ramai seperti biasa. Lapangan basket selalu di penuhi oleh anak laki-laki, dan anak perempuan memenuhi tempat duduk hanya untuk memperhatikan mereka yang bermain basket.

Tidak ada yang spesial di sekolah, setidaknya itulah yang Jaehyun rasakan. Tidak ada sahabat, tidak ada alasan untuk tertawa di sekolah. Alasannya klasik saja, karena Jaehyun memang benci bersekolah. Bangun pagi, bergegas pergi ke sekolah baginya hanya membuang-buang waktu.

Jaehyun tidak suka sekolah, dari dulu. Sekolah digambarkan dengan mereka yang tertawa saat membicarakan sesuatu yang lucu. Tapi tidak, Jaehyun tidak pernah tertawa saat mendengar lelucon bodoh Lucas yang sekelas dengannya. Menurut Jaehyun, itu sangat menggelikan saat Lucas memperlihatkan celana dalamnya dan berkata, di balik celana dalam itu, ada ular piton yang siap mematuk anak perempuan yang cantik dan seksi.

Setiap belajar, Jaehyun tidak paham apa yang gurunya terangkan atau jelaskan. Bagi Jaehyun, angka-angka yang ada di papan tulis hanya mempersulit hidupnya yang sudah menderita, menjadi semakin menderita. Menurutnya, bisa membaca dan menghitung berapa hasil 1+2, atau 4 x 5 saja sudah cukup.

"Mau pulang bersamaku?"

Langkah Jaehyun terhenti, saat mendengar suara anak perempuan dari arah belakangnya. Tubuhnya berbalik dan menemui gadis culun tersenyum bodoh ke arahnya.

Jaehyun mengangkat sebelah alisnya, menatap gadis itu seksama. Merasa di tatap, perempuan itu menggigit bibir dan mencengkram roknya. Takut jika Jaehyun mengumpatnya karena berani mengajaknya berbicara.

Jaehyun berdeham. "Ada apa denganmu? Kau mengenalku?"

Seolah tidak percaya Jaehyun berbicara padanya, anak perempuan itu mengangguk bodoh. "Ya, aku mengenalmu! Jung Jaehyun yang tampan dan misterius!"

Jaehyun menatap geli pada anak perempuan itu. "Apa-apaan itu, kau seperti anak bodoh yang sok tau, ck."

Gadis itu terdiam. Jaehyun menghela napas, "Baiklah, ayo pulang bersama."

ELEGI AKSA [Sehun-Jaehyun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang