Sweet : 19

2.4K 295 76
                                    

Kemarin pulang sekolah, Kinan dapat kejutan kecil-kecilan dari Bagas dan si kembar Riri-Rere. Benar-benar kecil-kecilan, hanya sekadar simbolik tiup lilin saja, kuenya juga hanya cupcake cokelat, benar-benar sederhana, hanya untuk menyenangi Kinan saja. Pun, selama mereka merayakannya di kantin yang akhirnya ramai dengan teman yang lain, di sana jadi penuh dengan tawa, ya semua melawak, semua jadi badut termasuk Kinan.

Ulangtahun Kinan bukan kemarin, hari ini. Namun karena hari ini sudah akhir pekan dan Kinan bilang ia ada acara dengan keluarga, jadi sengaja Riri dan Rere menarik Bagas untuk merayakan ulangtahun Kinan kemarin. Rencananya nanti malam Kinan baru mau mengajak sahabat-sahabatnya itu pergi kumpul-kumpul. Sekalian Kinan bawakan makanan untuk menunjang waktu kumpul mereka yang sudah bisa Kinan tebak akan penuh dengan cerita apa saja. Terutama gosip, itu yang tidak akan bisa lepas dari si kembar, plus Bagas sebagai kompornya.

Dari ketiga temannya Kinan dapat tas selempang dan topi berbahan beludru berwarna senada, merah marun. Tidak ada yang tau warna kesukaan Kinan apa, pun rasanya Kinan juga tidak tau warna kesukaannya apa, mungkin bukan warna gelap, pakaian dan barang-barang yang Kinan punya tidak ada yang dominan. Ia punya kaos berwaran kuning, ia pakai, ia punya warna lain ya tidak jadi masalah juga, Kinan tidak pemilih, yang Kinan lihat kualitasnya, bukan warnanya.

Karena Kinan sudah mewanti-wanti untuk tidak membesar-besarkan hari ualngtahunnya, akhirnya hari ini hanya jadi acara kumpul keluarga saja. Amanda dan Faris datang, sudah menginap sejak semalam, Sulimah juga masak agak banyak karena seluruh anggota keluarganya sedang berkumpul. Kinan juga meminta Winanti untuk datang. Meski awalnya Winanti menolak, ingin merayakan ulangtahun Kinan esok saja, tidak gabung dengan acara keluarga, tapi Sulimah dan Andri juga mengatakan, Winanti bagian dari Kinan, jadi ia tetap bisa datang untuk makan siang bersama nanti.

Yaa, masih nanti, karena sekarang juga Kinan masih malas-malasan, tidur meringkuk di sofa ruang tengah, ia baru bangun tidur, masih jelas muka bantalnya, Nino dan Ariel juga turut menggelendot pada Kinan, beda dengan Avi dan Tama, mereka sedang di teras bersama Faris, main-main sekalian olahraga pagi.

“Kalo masih ngantuk, tidur lagi sana Nan.”

“Umm..”

Andri menarik senyum, ia melangkah ke sofa untuk sendiri, sambil meneteng koran pagi hari ini. “Kakak kamu jadi dateng kan?”

“Jadi Yah.” Kinan baru mendongak, memperhartikan Andri sudah serius dengan bacaannya. Matanya melirik melihat jam, sudah jam tujuh pagi, mungkin waktu sarapan sebentar lagi, Kinan sama sekali belum mandi, cuci muka saja belum, tadi bangun tidur langsung keluar kamar dan berbaring di sofa, entah kenapa. Mungkin niatnya ingin menonton kartun di tv, tapi apa daya, acara maraton kartunnya belum dimulai. “Aku mau mandi dulu.” Akhirya Kinan putuskan untuk mandi, meningalkan ruang tengah juga Andri yang hanya memberi senyuman.

Sepanjang menaiki anak tangga rasanya Kinan masih menguap sampai dua kali, kalau diingat-ingat, memang semalam Kinan tidur larut, karena video call dengan Bagas juga si kembar. Kakinya melenggang ke kamar, sekadar mengambil handuk dan langsung masuk ke kemar mandi. Sejak lama, tiap tahun, yang Kinan mau untuk ulangtahunnya memang hanya leha-leha seharian.

“Oh?” Kinan sudah lebih sgar ketika ia keluar kamar mandi dan melihat Arwen duduk di tepi kasur. “Kak Arwen rapih amat, mau kemana?”

“Aku mau ketemu Ferdi dulu sebentar.”

“Kerja?”

“Bahas kerjaan, tapi cuma sebentar.” Arwen katakan lagi lebih jelas, “Ketemuanya juga bukan di kantor.”

“Hmm, gitu.” Kinan mengangguk-angguk, sambil mengambil celana pendek dan kaos untuk ia kenakan, “Pulangnya beli burger Kak.”

“Mau buger?”

Lack of Sweet (BL) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang