35_✅

10.3K 801 14
                                    

🌹🌹🌹

Hari ini adalah hari dimana sepasang suami istri itu sepakat untuk saling dalam mode diam.Mereka hanya saling tatap tanpa mau mengatakan apa apa

" Dedek ganteng banget sih " ucap kiara pada naufal,dia lebih baik berbicara pada naufal yang belum mengerti apa apa daripada bicara dengan sang suami yang selalu membantah dan merengek

" Nanti kalau dedek udah gede,harus jadi anak yang pintar,baik dan " kiara menjeda kalimatnya lalu melirik arka sekilas " Jangan bawel,jangan suka ngambek gak jelas.Dan satu yang penting,dedek gak boleh suka merengek.Okey "

" Kamu singgung mas ? " Tanya arka dengan nada datarnya

" Situ ke singgung ya ? " Jawab kiara dengam wajah pandang entengnya

Arka mendengus lelaki itu melempar ponsel yang dipegangnya ke arah kasur,lalu berjalan keluar kamar

Kiara senyum penuh kemenangan,akhirnya dia menang kali ini

Eh ralat,kiara selalu menang.Karna pada kodratnya lelaki selalu salah

Hahahah

" Nia ? " Panggil arka saat sampai dibawah,dia melihat anak gadisnyaa sedang asik dengan boneka nya

" Iya yah " jawab vania menoleh ke arah arka

Arka mendekat lalu mendekap anak gadisnya itu.Hanya dia tempat bersandarnya jika dia dan kiara dalam mode perang

" Ayah kenapa ? " Tanya vania menatap ayahnya sekilas lalu kembali fokus dengan mainanya

" Dimarahin bunda " lapor arka mengeratkan pelukanya

" Dimarahin ? Pasti ayah bikin salah kan ? "

Arka melepas pelukanya " Kok kamu salahin ayah ? Bunda yang salah,sensitif " kesal arka

Vania menyenggir " Hehehe,maaf yah "

Arka menghembuskan nafas berat,lalu kembali memeluk vania

" Upps,cari sandaran " sindir kiara yang baru turun dari lantai atas

" Gak usah ngatur " balas arka ketus

" Dihhh nyolot " kiara duduk di sofa tepat didepan vania dan arka

" Serah mas dong,orang mas peluk anak mas sendiri.Ada masalah sama situ "

" Masalah lah,orang ara yang lahirin.Emang situ rasain sakitnya "

Arka langsung kicep.Dia angkat tangan jika membahas tentang lahiran

" Perempuan selalu benar " gerutu arka dan pergi meninggalkan kiara dan vania

🌻🌻🌻

Kiara membuka pintu kamar dengan perlahan,saat masuk dia melihat bayi besarnya itu tengah bergelung dibawah selimut menutup badanya.Pertanda ngambek

Kiara menghembuskan nafas pelan lalu berbaring disamping arka dan memeluk lelaki itu.Sepertinya hari ini dia harus mengalah

" Sayang " panggil kiara lembut

" Mas " kiara menarik selimut yang menutupi wajah arka " Ara minta maaf " ucap kiara,namun arka belum merespon lelaki itu masih memejamkan matanya

" Mas,ara tau mas gak tidur " kiara memberikan kecupan kecupan di hidung sang suami dan berhasil arka membuka mata

" Astaga mas,kamu nangis ?" Kiara terkejut melihat mata arka yang memerah

Arka langsung memeluk kiara dan menyembunyikan wajahnya didada sang istri " Mas kesel " lirih arka

Kiara menelan salivanya " Sst,udah maaf " kiara menggelus punggung bergetar lelaki ini

Kenapa arka makin hari makin sensitif ? Apa karna bawaan umur ? Atau karna memang sudah bawaan lahir ?

" Udah,ara minta maaf " kiara merasakan arka menganguk " Maaf oke " kiara menagkup wajah arka lalu mencium bibir lelaki lama

" Kenapa makin sensitif gini sih,? "

" Gak tau " arka mengeratkan pelukanya

Kiara tersenyum,makin lama hidup dengan arka.Dia semakin tau bagaimana sifat lelaki ini

Terkadang lelaki ini bersifat sangat bijaksana,dewasa dan terkadang bersifat bak anak kecil yang harus diperlakukan dengan sangat baik dan tidak boleh melakukan kesalahan sedikit pun

Mas Dosen ²Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang