[ 𝟘𝟛 ] 🔞

3.3K 154 35
                                    

• Kunti present :

° ° °

"Ngghhhhhh ahhhhhhhh"

Seringai puas kini tercetak jelas pada bibir sang dominan. Mendengar suara indah dan melihat si manis tengah terbaring lemas tak berdaya diatas ranjang tak berbentuk yang sedang menggigit ujung kaosnya sendiri hingga memperlihatkan dua tonjolan pink yang menggoda.

Si manis yang menjadi objek pemandangan sang dominan pun hanya dapat pasrah dan mengikuti segala keinginan sang dominan dihadapannya.

Tak dapat menolak maupun membantah.

Benar, hari ini adalah hari ulang tahunnya dan Juyeon selalu mendapatkan apa yang dia inginkan dari submissive imutnya tersebut.

Apapun itu.

Kini Juyeon menggulung kedua lengan kemeja hitam yang ia kenakan, kemudian melepas tiga kancing atasnya untuk memberi akses masuk angin pada tubuhnya yang penuh keringat. Belum lagi bagian bawahnya yang begitu sesak mendengar lantunan merdu dari seseorang yang telah menjadi pasangan hidupnya selama lima tahun belakangan ini.

Tangan kanannya kini kembali menekan sebuah tombol dan mendorongnya ke arah medium. Membuat si manis yang baru saja mengatur napas dan detakan jantungnya itu kembali merasakan kenikmatan dari bawah sana. Juyeon juga menyukai sensasi seperti ini, saat dimana ia melihat tubuh molek si manis yang tengah menggeliat dengan nafsu yang memuncak.

Juyeon berjalan mendekat kemudian mengangkat dagu si manis dan mempertemukan dua belah bibir mereka. Mencuri sebuah kecupan hingga meninggalkan rona merah pada pipi si manis, kemudian kembali berpagutan saling menyesapi satu sama lain.

"You like it baby?"

Si manis tak dapat menjawab pertanyaan dari sang suami. Ia hanya mampu menganggukan kepalanya, kepalanya kembali terangkat ingin menggapai belah bibir sang dominan diatasnya, namun Juyeon menolak dan menyuruhnya untuk tetap menggigit ujung kaosnya hingga menampilkan tubuh putih mulus tanpa cacat dan memperlihatkan dua tonjolan yang menggemaskan.

Penampilannya cukup berantakan, tak jauh berbeda dengan penampilan kamar atau ruangan yang bahkan seperti telah diterjang badai topan. Seprai kasur yang telah kusut, bantal dan selimut yang teronggok dibawah sana. Dan jangan lupakan celana dan underwear nya yang beberapa jam lalu dilepas dan dilempar kesembarang arah oleh sang dominan yang tengah menuntut hadiahnya.

Juyeon pun mengeluarkan benda sialan tadi dari dalam Younghoon lalu menempelkannya di lantai, kemudian mengarahkan si manis untuk kembali bermain di bawah sana.

Younghoon kembali mengikuti kemauan sang suami, sebenarnya ia lebih menyukai jika penis besar Juyeon yang memenuhi lubang hangatnya. Tetapi, jika prianya yang menginginkannya maka ia akan melakukannya.

Si manis segera menurunkan tubuhnya yang telah menegang dengan lelehan precum diujungnya pada benda bergetar kehitaman yang padat dan keras dibawah sana. Kedua kelopak matanya sontak tertutup rapat dengan kepala yang reflek mendongak begitu mendapati kenikmatan yang menghampirinya tanpa henti.

Pinggulnya tanpa sadar bergerak naik turun menambah kenikmatan dibawah. Kepalanya terus mendongak tak kuasa menahan rasa nikmat yang menjalar di seluruh tubuhnya. Mulutnya tetap menggigit ujung kaos yang dikenakannya dan membiarkan desahannya lolos melalui celah bibir merah meronanya. Bahkan liurnya menetes dan membasahi area dagunya. Juyeon tak dapat berkedip melihat pemandangan menakjubkan yang ia dapatkan pada hari ulang tahunnya ini.

Desahan demi desahan dikeluarkan si manis, membuat sang dominan menjadi sangat bergairah untuk membuat sang submissive kembali mengerang frustasi.

"Ngghhhhhh Juyeonnhhhhhhh!"

[ • ] ℕ𝔸𝕋𝕀𝕆ℕ [ 𝐉𝐔𝐁𝐁𝐀𝐍𝐆 ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang