• Kunti present :
° ° °
Younghoon terfokus pada ramen yang sedang ia masak, senyumannya tak kunjung pudar meskipun kini hatinya tengah dilanda kekalutan.
Pagi pagi sekali kekasihnya datang mampir kerumahnya. Younghoon tentu senang bukan main, apalagi mereka sudah sekitar seminggu jarang bertemu maupun berkomunikasi.
Entah mengapa ia merasa kekasihnya seperti sedang berusaha menjauh darinya.
Dengan cepat ia menyiapkan dua mangkuk ramen untuknya dan untuk Juyeon, kekasihnya.
Namun kekasihnya terlihat berbeda, tak ada obrolan apapun semenjak Juyeon masuk kedalam rumahnya.
Ditambah dengan raut datarnya semakin membuat perasaannya was was entah takut akan suatu hal buruk yang akan terjadi.
Younghoon membuang segala pikiran negatifnya dan segera menghidangkan dua buah ramen tadi di atas meja makan bersama Juyeon.
Juyeon hanya melirik sekilas ke arah ramen buatannya, kemudian kembali memandang lurus kearahnya.
"Maaf ya sayang, aku lupa beli bahan masakan jadi cuma ada ramen aja"
Juyeon bahkan tak menggubris perkataan Younghoon yang kini tengah sibuk melahap ramen buatannya sendiri, sesekali ia akan meniupi ramennya yang masih panas sebelum kemudian memakannya.
"Aku mau putus"
Seketika Younghoon terdiam dengan ramen yang masih ia dinginkan. Ia melihat ke arah Juyeon yang masih menatapnya lurus.
"Kamu cuma bercanda aja kan sayang?"
"Aku serius Younghoon"
Untuk pertama kalinya, Juyeon memanggilnya dengan nama bukan dengan sebutan sebutan sayang seperti biasanya.
Younghoon menatap mata kekasihnya itu, tak sedikitpun ia mendapati kebohongan di dalamnya, hanya ada keseriusan.
"Kenapa?" Tanya Younghoon se santai mungkin sambil kembali melanjutkan acara makannya.
"Aku rasa udah ga bisa lagi sama kamu"
Younghoon meremat sumpit yang ia pegang kemudian mengangkat pandangannya menatap dalam seseorang yang telah mengisi hari harinya selama ini.
"Baiklah, kalau kamu mau kita putus aku gapapa. Asal kamu inget, hati aku akan selalu terbuka buat kamu juy" Balas Younghoon dengan senyum cantiknya menutupi kesedihan di dalamnya.
Juyeon kembali memandangi senyum cantik itu. Senyuman yang selalu ia jadikan penyemangat apabila dirinya terjatuh, senyuman dari seseorang yang telah menemaninya selama tiga setengah tahun ini. Juyeon tak akan pernah melupakan senyuman tersebut.
"Maaf, dan terimakasih untuk semuanya"
Ia berdiri kemudian berjalan keluar melewati Younghoon yang masih asik menyantap kembali ramennya seolah tak terjadi apapun.
Begitu ia mendengar suara pintu yang tertutup, bulir air mata membanjiri pipi manisnya akan tetapi Younghoon tetap menghabiskan ramennya.
Menangis dalam diam. Younghoon segera mengusap air matanya dengan punggung tangannya.
"Juyeon cuma lagi hilang arah Younghoon, iya. Pasti nanti dia bakal balik lagi kalau udah tenang" Ujarnya kemudian diakhiri dengan senyuman khasnya.
Younghoon pun bergegas membersihkan dirinya karena ia memiliki jadwal kuliah pagi dan sore ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ • ] ℕ𝔸𝕋𝕀𝕆ℕ [ 𝐉𝐔𝐁𝐁𝐀𝐍𝐆 ]
Fanfiction𝐋𝐢𝐟𝐞 𝐰𝐚𝐬 𝐥𝐢𝐤𝐞 𝐚 𝐛𝐨𝐱 𝐨𝐟 𝐜𝐡𝐨𝐜𝐨𝐥𝐚𝐭𝐞𝐬, 𝐲𝐨𝐮 𝐧𝐞𝐯𝐞𝐫 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐰𝐡𝐚𝐭 𝐲𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐠𝐨𝐧𝐧𝐚 𝐠𝐞𝐭. • 𝐂𝐚𝐥𝐥 𝐦𝐞 '𝐤𝐮𝐧𝐭𝐢' :𝟑 𝐈𝐟 𝐲𝐨𝐮 𝐡𝐨𝐦𝐨𝐩𝐡𝐨𝐛𝐢𝐜, 𝐩𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞 𝐝𝐨𝐧'𝐭 𝐫𝐞𝐚𝐝 • 𝐃𝐨𝐦 = 𝐋𝐞𝐞 𝐉�...