• Kunti Present :
° ° °
Dewi fortuna sepertinya memang sedang tidak memihak pada Younghoon, pagi tadi ia terlambat masuk kelas salah satu dosen killer di kampusnya. Sehingga ia dihukum berdiri di depan kelas hingga jam kelas berakhir.
Salahkan Hyunjae yang mengajaknya bermain hingga larut malam. Mana hari ini anak itu kelasnya siang bukan pagi seperti dirinya.
Belum lagi, siangnya ia terjatuh di tengah lapangan basket karena tersandung oleh kakinya sendiri. Membuatnya menjadi pusat perhatian orang orang di sekitar sana. Bayangkan betapa malunya saat ia dilihat oleh kakak kelas yang sedang bermain basket siang itu.
Dan sekarang, ia malah disuruh oleh bundanya untuk berdandan yang cantik saat baru saja menginjakkan kakinya di rumah karena ia diajak menemani kedua orang tuanya menghadiri acara kantor yang diadakan oleh rekan kerja sang ayah.
Younghoon sudah berusaha menolak ajakan kedua orang tuanya tersebut, namun apa boleh buat. Bundanya pasti hanya akan berdalih bahwa ia hanya akan menghabiskan waktu untuk bermain game dari pada belajar.
Apakah mereka tidak tau seberapa sulitnya sang anak menghadapi berbagai kesialan yang menimpanya sedari ia membuka mata??
Sungguh, Younghoon awalnya sudah berniat akan pergi menghabiskan waktunya di bar untuk party dengan teman temannya. Bukannya menghadiri acara aneh yang hanya diisi dengan pembicaraan yang membosankan.
Dan disinilah ia berada, di sebuah hotel ternama berdiri di sebelah meja berisikan makanan ringan seperti kue dan minuman mahal di dalam gelas yang tersusun rapi. Dengan setelan jas abu serta kemeja putih tanpa dasi karena ia merasa sesak apabila harus mengenakan dasi. Rambutnya ia tata sedemikian rupa untuk menutupi dahinya.
Ia benar benar bosan mendengarkan topik pembicaraan mengenai perusahaan atau apapun itu. Matanya memandang bosan ke sekitar dengan gelas berisi minuman berwarna merah di genggamannya.
Saat sedang mencicipi beberapa kue manis dan minuman, dari kejauhan ia melihat bundanya memanggil. Younghoon berjalan mendekat melewati berbagai kerumunan orang orang dengan setelan jas mahal serta gaun gaun yang indah yang sedang berbincang sembari tertawa.
"Mr Lee, perkenalkan ini anak saya, Kim Younghoon" Ujar tuan ayahnya seraya menepuk pundak kanan Younghoon.
Sementara yang ditepuk sendiri tengah terdiam menatap kagum dengan mata yang berkedip berulang kali ke arah seseorang yang tengah berdiri dengan gagah di hadapannya. Dengan sebelah tangan menggenggam minuman merah yang ia asumsikan berisi wine dan sebelahnya lagi ia masukkan kedalam saku celananya.
Tatapannya tajam dan mengintimidasi, tubuhnya kekar dibalut dengan setelan jas hitam membuat aura dominannya semakin menguar. Rambutnya ditata ke atas memamerkan jidat paripurnanya, belum lagi kakinya yang ramping membuatnya terlihat begitu berkelas dan tampan.
Sempurna, batin Younghoon.
"Lee Juyeon, tuan Kim sering menceritakan padaku mengenai anak semata wayangnya, tak kusangka lebih manis dari apa yang ku bayangkan" Ujar pria tampan tersebut sembari menjulurkan tangan dan memamerkan senyuman yang terlihat seksi bagi siapapun yang melihatnya.
"Kim Younghoon" Balas Younghoon sembari membalas uluran tangan Juyeon. Hangat dan begitu pas di genggam.
Younghoon tertunduk dengan pipi bersemu kemerahan begitu mendapat pujian dari rekan kerja ayahnya. Tatapan lelaki dihadapannya membuatnya gugup.
Sebisa mungkin Younghoon menghindari kontak mata dengan rekan kerja ayahnya tersebut. Astaga, seandainya ia tadi lebih memilih pergi ke bar dan party bersama teman temannya ia pasti akan menyesal seumur hidup karena tidak bertemu dengan lelaki tampan dihadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ • ] ℕ𝔸𝕋𝕀𝕆ℕ [ 𝐉𝐔𝐁𝐁𝐀𝐍𝐆 ]
Fanfiction𝐋𝐢𝐟𝐞 𝐰𝐚𝐬 𝐥𝐢𝐤𝐞 𝐚 𝐛𝐨𝐱 𝐨𝐟 𝐜𝐡𝐨𝐜𝐨𝐥𝐚𝐭𝐞𝐬, 𝐲𝐨𝐮 𝐧𝐞𝐯𝐞𝐫 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐰𝐡𝐚𝐭 𝐲𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐠𝐨𝐧𝐧𝐚 𝐠𝐞𝐭. • 𝐂𝐚𝐥𝐥 𝐦𝐞 '𝐤𝐮𝐧𝐭𝐢' :𝟑 𝐈𝐟 𝐲𝐨𝐮 𝐡𝐨𝐦𝐨𝐩𝐡𝐨𝐛𝐢𝐜, 𝐩𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞 𝐝𝐨𝐧'𝐭 𝐫𝐞𝐚𝐝 • 𝐃𝐨𝐦 = 𝐋𝐞𝐞 𝐉�...