🍃It's Not Fine🍃

950 63 17
                                    

"Kamu meninggalkan banyak kenangan indah yang sulit ku lupakan, kepergian mu membuat segalanya hancur tak tersisa, aku terlalu dalam menyelam dari rasa nyaman yang kamu berikan hingga akhirnya aku tidak dapat melupakanmu hingga sampai saat ini."

Jisoo Kanaya Mutiar

.
.
.
.
.

______🍃_____🍃_____🍃_____🍃_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______🍃_____🍃_____🍃_____🍃_____
.


.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah setahun lalu dirinya pergi meninggalkan sang kekasih tercinta yang tidak bisa ia gapai dengan mudahnya, Sean bersingsut dari tidurnya

Rumah gubuk kecil yang telah menampungnya ketika kecelakaan pesawat itu terjadi, seseorang yang begitu baik nya ingin merawat nya dengan tulus bahkan disaat dirinya amnesia dan tidak ingat jati dirinya

Pintu kamar itu di buka dengan pelan menampilkan siluet tubuh rentan seorang kakek yang berjasa dalam hidup nya

"Are you alright?" Tanya nya

Sean mengangguk kan kepalanya dan tersenyum, "can i go back to my house now?" Tanya nya

Kakek itu berjalan pelan dan duduk di hadapan Sean, "Is there anything you've really recovered from those days?" tanya sang kakek

Sean mengangguk, dirinya kini sudah benar-benar tahu jati dirinya yang hilang selama setahun lebih itu
"Apa saya boleh pergi?" Tanya nya lagi

Sang kakek menepuk bahu sean dengan senyum ramah nya. "Kakek tidak mempunyai banyak uang untuk membeli tiket pesawat nak." Serunya dengan lirih

Sean menggelengkan kepalanya berkali-kali, "Saya akan mencari pekerjaan dan setelah itu saya akan kembali ke Indonesia."

Kakek itu mengangguk mengiyakan permintaan sean
dirinya sangat beruntung karena bisa di rawat di sini bersama sang kakek, bayang-bayang kematian telah hilang walaupun tidak sepenuhnya

.
.

Pagi ini sean mengelilingi kota Greenland guna mencari pekerjaan yang cocok untuk nya dan bisa menghasilkan uang untuk kembali ke Indonesia, dirinya sangat merindukan sang tunangan

Bayang-bayang jisoo selalu saja terlintas di benak nya, terkadang gadis itu memanggil nya dalam mimpi. Tawa gadis itu menggema di Indra pendengaran nya, akhh ia berkhayal lagi

Cukup sulit mendapatkan pekerjaan di sini, dirinya bahkan sudah mencari dari pagi hingga tengah malam seperti ini namun tidak dapat sama sekali

"Naya, andai kamu disini aku gak mungkin susah payah mencari pekerjaan hanya untuk kembali menemui kamu." Lirihnya dengan air mata di sudut mata nya

Shield Of Love [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang