Rumor Legend

1.9K 241 36
                                    

Sana POV

aaaaa sial kenapa gue harus bertindak tidak normal seperti itu, ini gila!

Hari ini aku benar-benar tidak bisa pokus, kala mengingat kejadian di dalam mobil. Bukan persoalan pertengkaranku dengannya melainkan tindakanku yang hampir saja mencium dia. Demi apapun itu diluar kendali

"Bodoh"

"Mwo! Siapa?"

Aiss. Rutukanku sepertinya didengar nayeon

"Lupakan!" Aku mempercepat jalanku untuk menghindari pertanyaan Nayeon lebih lanjut

"Aneh"

"Udah buruan! Katanya lo mau bujuk jeongyeon" ketusku mengalihkan

********


"Udah jangan nangis. Gue maafin lo! Lagian persahabatan kita terlalu kokoh buat di dobrak siapapun " tutur jeongyeon berusaha menenangkan

Nayeon terunyuh atas perkataan jeongyeon, ia memeluk erat jeongyeon.

Sana yang menyaksikan sepupu dan sahabatnya berbaikan pun merasa lega.

"Udah ya gue balik" ujar sana

"Lah kok balik? Gak jadi berangkat kuliah?" Tanya nayeon yang teralih dari pelukan jeongyeon

"Keburu gak mood. Lo Brangkat kuliah bareng jeongyeon aja, gue gak masuk dulu hari ini" jawab sana

"Ah baiklah. Tapi lo gapapa kan? Dari pagi gue ngerasa lo agak beda kek banyak melamun"

"Apa sih! Bye gue pergi. Sekalian mau main dulu ke kafe nyokap" tukas sana melangkah masuk kedalam mobil begitu saja

Nayeon dan jeongyeon hanya terkekeh. Mereka seolah sudah biasa dengan sikap sana yang jutek

---------------


Sana memarkirkan mobilnya. Ia hendak turun untuk memasuki kafe milik mama nya.

"Sana?"

Panggil seorang pria mengenakan kemeja lengan panjang, kacamata besar, dan rambut rapi jali.

Menyadari siapa yang memanggilnya, sana memutar kedua bola matanya jengah "wae!?"

"Setelah ketahuan meretas akun sosmed gue, skrang lo ngikutin gue? Makin brani ya lo" tajam sana seraya menyilangkan kedua tangannya di dada

"Ka-kalau aku gak ngelakuin itu, kamu ngelirik aku aja ba-bakal mustahil " jawab pria itu dengan gugup

"Ya truss?!!!" Sana semakin menajam

"A-aku cu-cuma mau bilang ka-kalau aku su-" sebelum melanjutkan kalimatnya sana dengan cepat memotong

"Bentar! Nama lo siapa?"

"M-mark, na-namaku mark" jawab mark

"Ah mark, sbelum lo lanjutin kalimat lo. tentu lo udah denger dong tentang rumor gue dikampus" ujar sana memperingatkan

Mark dengan keringat dinginnya pun mengangguk.

Bagaimana tidak, rumor tentang sana yang menolak mentah2 seorang anak dari petinggi yang sangat kaya raya, tampan dan populer bahkan dijuluki big bos one visual dikampusnya. Tentu dengan sangat cepat rumor itu menyebar ke berbagai pakultas. Meski sudah 2 tahun sejak kejadian, rumor tersebut masih menjadi pembicaraan orang2 dikampus.

Dan sejak kejadian itu pula banyak pria2 dikampus yang minder untuk mendekati sana. Padahal kampus elit yang sana masuki didalamnya itu dihuni oleh anak2 petinggi.

"Nah bagus kalau udah tau, jadi lo mending urungkan niat lo. Gue lagi males maki-maki orang" tukas sana

Sana melangkahkan kakinya untuk pergi namun si mark menahan tangannya. Sana terkejut atas kelancangan pria itu karna sejauh ini blum ada pria yang brani menyentuhnya.

Sana hendak menampar mark namun tiba-tiba tangan kirinya merasakan genggaman seseorang

"Eonni, lo percaya kan sama gue?"

Sana terkaget pas tau siapa orang yang telah menggenggam tangannya dan lebih kaget lagi sama apa yang dikatakannya.

"T-tzuyu?"

Tzuyu mengangguk pelan dan hendak membawa sana kedalam kafe namun lagi-lagi mark menahan tangan kanan sana

"Heh culun?! lepasin tangan eonni, cepat!" bentak tzuyu sambil menghempaskan tangan mark "awas ya lo kalau berani ganggu eonni lagi, gue gak segan-segan buat laporin lo ke bapaknya"

Tanpa lama2 tzuyu membawa sana kedalam kafe menuju kasir. Sementara sana masih berusaha memproses apa yang baru saja terjadi, sedikit tidak menyangka kalau bocah dihadapannya ini akan bertindak melindunginya.

"Permisi mbak kasir... Nah ini dia orang yang mau bayarin pesanan saya tadi" ucap tzuyu ramah sambil menunjuk sana

Sana mengerjap, mencoba menyadarkan diri dari lamunannya.

Bentar, gue gak salah denger?


"Nona muda?" Sahut mbak kasir yang jelas tau siapa sana

"Iya, nono muda ini yang akan bayarin pesanan saya" ulang tzuyu memperjelas

"WHAT!? Jadi karna ini alasan lo narik gue tiba-tiba?" Geram sana tak habis pikir.


"I-iya eonni bantu gue ya plis??" Tzuyu memohon
"percaya sama gue, gue bakal ganti uangnya stelah balik ke apartemen.. Hp dan dompet gue ketinggalan disana dan gue baru sadar itu saat makanan yang gue pesen udah masuk semua kedalam perut" beber tzuyu memelas berharap sana membantunya

"Lo!!" Sana mengangkat telunjuk nya tepat didepan wajah tzuyu

"Ohya, gue juga gak bisa lama-lama disini. Bentar lagi bel sekolah akan bunyi dan gue gak boleh terlambat dihari pertama. Eonni percaya aja sama gue, gue janji bakal ganti uangnya kalau perlu pake bunga" sela tzuyu meyakinkan "permisi, gue pamit dulu"

tzuyu membungkukkan badannya memberi penghormatan terakhir sebelum berlari menuju sekolah yang kebetulan bersebrangan dengan kafe milik mama sana


Yours Always (Tzuyu Twice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang