Dinding roboh

1.9K 229 28
                                    

"san gue perhatiin lo akhir2 ini murung terus, kenapa deh?" Nayeon mendudukkan dirinya disamping sana stelah selesai memesan makanan

"Gue gapapa" jawabnya singkat

"Gii gipipi" ledek nayeon "slalu saja begitu" neyeon memutar matanya jengah

Sana menatap nayeon sekilas, sblum tatapannya teralihkan pada pelayan yang baru saja tiba membawakan pesanan

"Silahkan dinikmati"

"Maksih ya mbak" ramah nayeon.

"Permisi.. Gue ikut duduk sini boleh?" Tiba-tiba seseorang datang menghampiri meja yang sedang ditempati nayeon dan juga sana

"boleh aja, lagian kursinya kosong kok" jawab nayeon

Orang itu tersenyum dan ikut mendudukkan dirinya tepat didepan sana yang sibuk mainin ponsel hingga tak menyadari kehadiran orang baru tersebut

"Ekhem.. Oh ya lo gak pesen apa gitu?" Tanya nayeon basa basi pada gadis yang kini malah asyik menatap sana

"E-nggak" gugup orang itu merasa terpergok "Gue kesini mau undang kalian ke acara party nanti malem di club. gue harap kalian bisa datang"

Nayeon menyenggol lengan sana sblum memutuskan tawaran orang itu "gimana san?"

Sana yang sadari tadi asyik dengan ponselnya kini menatap nayeon dengan bingung

"Plis, mau ya?" timpal orang itu

"Siapa?" Heran sana karna baru menyadari ada seseorang dihadapan nya

"Ya lo san..! Lo dateng ya nanti malam bareng nayeon juga" jawabnya

"Maksud gue lo siapa?" Ulang sana membernarkan pertanyaannya. Sana merasa asing dengan orang dihadapannya ini

"Ck, lo ngampus ngapain aja sih san? Heran gue! Padahal orang dihadapan lo ini cukup terkenal. Masa lo gak tau" cibir nayeon yang sebenernya udah tau gelagat sana yang tak pernah memperdulikan orang lain

"Yakan gue ngampus buat belajar, bukan buat hapalin nama orang-orang" balas sana gak mau kalah

Orang dihadapannya hanya terkekeh melihat perdebatan sana dan nayeon

"gue eunha, dari fakultas hukum" sana mengangguk kecil menerima uluran tangannya. Sangat singkat

"Ehe sorry ya maen nyelonong aja.. tapi gue berharap banget kali ini lo bisa dateng ke acara ultah gue, jangan kayak tahun lalu" lesuh eunha mengingat kejadian tahun lalu saat dirinya secara diam-diam nyimpen undangan di atas meja milik sana, tapi sananya gak dateng.

Ngomong2 eunha ini salah satu orang yang tergila-gila sama sana, cuma nyalinya terlalu ciut bahkan untuk sekedar menyapa. Eunha cukup sadar diri, Jadi selama beberapa tahun ini dia hanya bisa memperhatikan sana dari jauh.

Mimpinya cuma satu. Yaitu bisa ngundang sana ke acara ultahnya.

Merasa kasihan, akhirnya nayeon memutuskan untuk datang dan memastikan sana untuk ikut.

"Iya lo tenang aja. Kita pasti dateng" tukas nayeon yang langsung dapet plototan dari sana

Nayeon tahu betul kalau sana tidak suka dateng ke acara2 seperti itu. bisa2nya

"O-oke.. makasih kalau gitu! Gue pamit dulu" ucap eunha  brusaha menyembunyikan rasa bahagianya

"Apaan sih lo nay" protes sana tak trima dengan keputusan nayeon atas hak nya

"Santai kali san! lagian lo tuh butuh hiburan, biar gak murung mulu. Suntuk gue liatnya!"

Sana mendengus namun yang dikatakan nayeon ada benernya

Yours Always (Tzuyu Twice)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang