BAB 10 : Pacuan Kuda

2.5K 206 3
                                    


Morning, pembaca!

Sengaja pagi-pagi update, jangan lupa sarapan ya😀

Selalu aku ingetin buat tekan tombol bintang dibawah dan komen sebanyak-banyaknya

Musik hari ini adalah '90s love' dari NCT U🎶

Happy reading❤️

****

10. Pacuan Kuda

Lisa menatap bingung pada barang belanjaan yang ada di bagasi mobil Rendra. Hari ini Rendra ingin mengajak Lisa pergi ke rumah Omanya, namun herannya kenapa pria itu membawa belanjaan banyak sekali ke rumah Oma.

"Ngapain bawa belanjaan banyak gini ke rumah Oma?"

"Dirumah Oma lagi ada acara."

"Acara apa?"

"Minggu depan nanti bakalan ada acara perlombaan pacuan kuda, Oma kebagian jadi tuan rumahnya."

"Lah, kok Oma?"

"Iya, jadi setiap tahunnya di desa itu Adain lomba pacuan kuda buat setiap warganya bakalan di gilir buat jadi tuan rumahnya."

"Oh, terus Lo ikut lombanya?"

Rendra diam.

"Naren, gue nanya loh."

"Kamu bisa nggak jangan pakai 'Lo-Gue' sama saya?"

"Hah?"

"Kemarin kamu bisa ngomong 'Aku-Kamu' ke Josep, giliran sama saya nggak sopan gini."

"Ya beda lah, Mas Josep kemarin ngomongnya nggak pake 'saya-kamu' sedangkan Lo?"

"Oh, kamu mau nggak pake 'Saya-kamu'?"

"Y-ya gitu deh!"

"Yaudah, aku ganti."

Lisa malah berubah gugup, "Yaudah bagus."

"Tapi kamu juga harus ganti dan juga jangan panggil aku pakai nama dong. Giliran Josep pakai 'Mas', padahal aku lebih tua dibandingkan Josep dan kamu."

"Banyak mau ya."

"Nggak papa kan banyak mau sama calon."

"Calon apaan?"

"Calon bini."

Lisa mendadak mendapat serangan jantung. Setiap kali Rendra berperilaku seperti ini pasti nggak baik untuk jantung Lisa.

"Segitunya ya kata-kata aku sampai pipi kamu merah gitu, suka tuh bilang. Nggak bakalan aku tolak kok,"

"Ih, udahan dong! Lagian siapa yang
suka juga!"

"Iya deh, kamu paling bener."

***

Seperti yang Lisa duga, pasti rumah Oma sangat ramai. Mulai dari yang membantu menyiapkan acara sampai yang berlatih kuda di lapangan pacuan kuda Oma.

"Omaaa!" sapa Lisa yang memeluk wanita tua itu.

"Lisaa, Oma kira nggak datang."

"Datang dong, omah Lisa boleh liat lintasan pacuan kudanya nggak?"

"Boleh, Ren kamu ajak Lisa gih."

Rendra mengajak Lisa ke tempat yang ia inginkan. Lisa menatap dengan semangat orang-orang yang berlatih pacuan kuda itu.

"Kamu tunggu sini ya," ujar Rendra. Lisa menengok ke Rendra yang ternyata sudah siap untuk ikut latihan pacuan kuda.

SenandikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang