Update lagi, Yeay😆
Jangan lupa Vote dan komentarnya ya!***
12. Ridho dan cerita cinta Eyang dan Oma
Lisa duduk di pinggir arena pacuan kuda dengan tatapan yang tak beralih dari Rendra dan Ajeng si wanita yang mengincar Rendra. Jujur saja ini kali pertama Lisa tak menyukai Rendra berdekatan dengan wanita selain dirinya, atau memang ini kali pertama Lisa melihat Rendra berinteraksi dengan wanita selainnya?
Entahlah, yang pasti Lisa tak menyukai hal itu.
Semakin dilihat, semakin rasanya ada gelora api yang membakar jiwa Lisa saat Ajeng sengaja terjatuh di pelukan Rendra. Tangan Lisa tergenggam kuat menahan rasa cemburu yang enggan untuk ia akui.
"Buset, makin gencar aja tuh cewek!" ujar seorang pria berpakaian loreng yang tiba-tiba berdiri di samping Lisa.
"Lo kenal?" tanya Lisa.
"Kenal, dia Ajeng kan?" ujarnya.
Lisa kembali acuh pada sosok pria tak dikenal ini.
"Lo Lisa bukan sih?" tanyanya.
"Iya, Lo kenal gue?"
"Gila, jangan pura-pura lupa Lo sama gue!" katanya sembari menepuk pundak Lisa.
"Sokap banget Lo, ngerasa temen gue?" sinis Lisa.
"Lah emang gue temen Lo!"
"Hah? Tunggu-tunggu, gue perasaan nggak punya temen modelan Lo deh!"
"Ck, masih aja ye lu sombong. Lupa Lo sama cowok yang selalu Lo jadiin tumbal pas pelajaran Kimia?"
Lisa nampak mengingat kembali. Hingga memori yang pria itu katakan tadi muncul dan memberikan satu nama yang tentu tak asing baginya.
"RIDHO!" ujar Lisa.
"Males banget, nyambungnya lama!"
"Astaga, Lo udah berubah gini! Ngedukun di mana lu?"
"Enak aja lu ye, gue kerja keras buat dapetin ini seragam!"
"Bukannya cita-cita Lo jadi dokter ya?"
Ridho tersenyum tipis, "Nggak jadi, Lo tau sendiri sehabis lulus SMA orang tua gue kecelakaan."
"Sorry-sorry, jadi gimana kabar bonyok Lo? Pasti bangga lah ya."
"Mudah-mudahan."
"Loh mudah-mudahan gimana?"
"Ya gue mana tau mereka bangga atau nggak, mereka udah jauh hidup senang di atas sana!"
Suasana berubah sendu seiring tatapan Ridho yang melemah.
"Dho, maaf ya gue nggak tau soal itu."
"Nggak apa, lagian udah lama juga nggak melow gini."
Lisa terkekeh, ia memukul pelan dada sahabat lamanya itu dan memeluk hangat pria itu.
"Gue kangen banget sama Lo!"
"Gue juga kangen, kangen ocehan Lo pas demo di warung Mbak Yul."
"Yaelah, Dho. Inget momen yang membanggakan gue dikit lah, jangan inget pas demo doang!"
"Habisnya itu doang yang lumayan membanggakan menurut gue."
"Astaghfirullah, asli Lo nggak ada perubahan Dho!"
Ridho terkekeh, ia melihat kaki Lisa yang nampak agak pincang, "Abis ikutan benteng Takeshi lu?"
"Oh ini, kagak lah! Gue tadi jatuh dari atas kuda ngamuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandika
RomansaLisa Alaric seorang anak yang merasa di anak tirikan tiba-tiba dijodohkan dengan anak dari teman Ayahnya. Merasa tidak pernah diperhatikan sebagai seorang putri, Lisa menolak keputusan Ayahnya untuk menjodohkannya. Hingga keduanya sepakat dalam sa...